Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Babi, Anjing, Monyet
Tokoh Terkait
Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Disebut Jadi Kader Celeng PDIP oleh Faizal Assegaf
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kritikus Faizal Assegaf, memberikan komentar terkait keputusan Kader PDIP Budiman Sudjatmiko yang secara mengejutkan memberikan dukungan terhadap Prabowo Subianto.
Faizal melihat, hal itu sebagai buah dari cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelumnya.
"Menyulut baku maki antar loyalis Megawati. Di kandang banteng, babi dengan nama lain celeng disematkan pada manusia. Istana seolah posisikan partai politik jadi kebun binatang," ujar Faizal dalam cuitan Twitternya (20/8/2023).
Selain Celeng, kata Faizal, praktek politik lompat monyet juga tidak kalah dilakukan pada Ketua Umum (Ketum) Partai.
Masing-masing yang dimaksud Faizal, di antaranya Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Muhaimin Iskandar (PKB).
"Terkesan terlilit kasus dan dipaksa oleh intervensi kekuasaan untuk mendukung Prabowo. Tak beda, ramai di medsos, Prabowo asyik gembala Budiman Sujadmiko sebagai kader celeng PDIP," lanjutnya.
Menurut Faizal, apa ya g terjadi pada kubu Prabowo merupakan drama politik yang paling jorok selama dirinya melihat peristiwa Pilpres.
"Drama politik paling jorok. Antara dusta, kelicikan dan ambisi perburuan kekuasaan saling melengkapi," sebutnya.
Belum lagi, kata Faizal, Budiman sempat dihebohkan oleh proyek mangkrak 18 triliun, kini berganti topeng dari banteng ke celeng.
"Julukan itu mengkonfirmasi tuduhan loyalis Megawati, yakni Bambang Pacul beberapa waktu lalu," ucapnya.
“Kalau kader partai yang keluar barisan atau ikut-ikutan deklarasi ya celeng, bukan barisan banteng lagi, tegas Bambang Pacul. Penegasan celeng bagi kader PDIP yang tidak loyal pada komando Ketum," Faizal menuturkan mengikuti gaya Bambang Pacul.
Tambahnya, jauh sebelum polemik yang terjadi ini, sebelumnya reaksi keras itu menyasar sejumlah politisi PDIP yang mendeklarasikan Ganjar sebagai Capres.
"Lucunya, Ganjar juga sempat dituding celeng, tapi diperhalus jadi petugas partai jilid dua," tukasnya.
Menimbang seorang Budiman dengan dukungannya kepada Prabowo, Faizal mengatakan, sudah layak dicap kader celeng.
"Bila merujuk sikap tidak setia pada keputusan Megawati dan PDIP yang telah mengusung Ganjar. Lepas dari polemik tersebut, ihwal celeng, monyet, anjing atau nama binatang lainnya, itu soal lain. Tapi harus diakui, praktek politik gorong-gorong Jokowi telah merusak demokrasi jelang 2024," bebernya.
Bukan hanya menjadi Celeng, tutur Faizal, namun politisi yang mengklaim sebagai Macan Asia pun, berubah jadi kucing jinak di emperan kekuasaan.
"Politik tanpa kejujuran, esensinya jauh lebih hina dari binatang," kuncinya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (96.2%)