FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Loyalis Anies Baswedan, Noval Assegaf, memberikan komentar terkait sikap yang ditunjukkan Budiman Sudjatmiko mengenai pilihan Capresnya pada Pilpres 2024.

Seperti diketahui, Budiman Sudjatmiko yang merupakan kader PDIP telah terang-terangan menyatakan berdiri pada pihak Prabowo, bukan pada Ganjar Pranowo.

Menanggapi hal tersebut, Noval Assegaf menyebut, jika Budiman tidak dipecat oleh Partai berlogo kepala Banteng itu, maka ada dua hal kemungkinan yang bakal terjadi.

"Jika Budiman tidak dipecat PDIP maka ada dua hal yaitu, PDIP main dua kaki atau sudah kehilangan jati dirinya," Noval menuturkan dikutip melalui cuitan Twitternya (20/8/2023). 

Usai mendeklarasikan Prabowo, Politikus PDIP itu Budiman Sudjatmiko berharap tak dipecat oleh partainya.

Meskipun Budiman menyadari, sanksi pemecatan bisa saja menghampiri dirinya. 

Dia menuturkan, membayangkan sanksi itu saja matanya sudah berkaca-kaca. Karena baginya, PDIP merupakan Partai yang dia dukung sejak lama. Bahkan sejak kelas 6 SD.

"Dan, jika ada sanksi buat saya itu secara personal dan emosional itu mengganggu saya," lanjutnya.

Budiman sebelumnya telah membentuk relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) untuk mendukung Prabowo di Pilpres.

Ia lantas mengusulkan supaya PDIP dan Gerindra bisa membentuk aliansi strategis di Pilpres 2024. Sehingga, sikapnya mendukung Prabowo baru-baru ini tidak dianggap salah.

Selain itu, Budiman juga berharap dengan terbentuknya aliansi PDIP dan Gerindra itu tak membuat dirinya sampai dipecat oleh PDIP.

Dia menegaskan, dukungannya kepada Prabowo Subianto merupakan bukan sikap partai. 

Menurutnya, ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bisa melihat keadaan global seperti kondisi ekonomi, teknologi, perang dan masalah-masalah lainnya. 

Budiman pun menitipkan pesan-pesannya bila Prabowo terpilih menjadi Presiden di 2024. 

Dari soal ekonomi desa hingga memperkuat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

(Muhsin/fajar)