Sentimen
Tokoh Terkait
Sempat Mangkrak di Era NA, Gubernur Andi Sudirman Puji Gagasan SYL Bangun Masjid Kubah 99 Asmaul Husna
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meresmikan pembangunan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna di Kawasan Center Point of Indonesia, Makassar, Ahad 20 Agustus 2023.
"Alhamdulillah, meresmikan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna. kubahnya sudah 99. Jadi kalau kemarin belum sempurna, kita sudah selesaikan semua. Termasuk pelatarannya. Tapi ini memang butuh intens perawatan karena memang materialnya yang harus dirawat," katanya.
Dengan selesainya masjid ini, menjadi bukti keberlanjutan pembangunan. Dimana Masjid ini dimulai oleh Gubernur terdahulu, dan sempat terhenti sekitar 3 tahun.
"Alhamdulillah, kita lanjutkan hingga fungsional dan dimanfaatkan masyarakat. Meskipun bukan saya yang memulai, tapi kita berkomitmen bagaimana menyelesaikan dan melanjutkan apa yang sudah ada. Ini tidak lain untuk menegaskan bahwa kepentingan masyarakat adalah hal utama dalam pembangunan," tuturnya.
"Tidak ada namanya berganti Gubernur, yang berganti orangnya saja. Olehnya itu, bagaimana melanjutkan program yang sudah ada dan menuntaskan, apalagi ini uang rakyat sudah banyak yang masuk," pungkasnya.
Adapun yang belum dilanjutkan, kata dia, karena masih ada permasalahan hukum yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan.
"Kita tegaskan, bahwa rumah ibadah ini tidak terikat afiliasi kepentingan dan kelompok organisasi manapun, murni terbuka umum yang ingin melaksanakan kegiatan ibadah, zikir serta amalan amalan lainnya," jelasnya.
Dalam peresmian Masjid ini, Gubernur Sulsel juga melakukan pengukuhan terhadap pengurus Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Periode 2023-2033.
Sementara itu, Kadis Pengelolaan Sumber Daya Air Andi Darmawan Bintang menyebut masjid ini dibangun di era Syahrul Yasin Limpo (SYL) namun sempat terhenti saat era Nurdin Abdullah selama satu setengah tahun.
Pembangunan lalu dilanjutkan usai Andi Sudirman Sulaiman dilantik jadi Gubernur Sulsel.
“Sempat berhenti pada zaman Nurdin Abdullah sekitar 1 setengah tahun dan setelah Gubernur Abdi Sudirman dilantik, beliau memerintahkan untuk melanjutkan karena tidak boleh mangkrak yang namanya rumah ibadah,” ujar Darmawan yang juga merupakan Kepala Bappelitbangda ini.
Rekonstruksi masjid ini terdiri dari baja dan beton yang berdiri di lahan kurang lebih 2 hektar.
“Dapat menampung 13 ribu lebih jemaah. Rinciannya 3.800 jemaah laki-laki dan 1.008 untuk jemaah perempuan. Sedangkan di pelataran suci dapat menampung 8.000 jemaah,” bebernya.
Daya tampung untuk parkir 235. Sekitar 75 sekitar basemen dan 100 lebih di sekitar masjid.
Kemudian toilet yang disediakan untuk pria dan wanita itu berimbang sekitar 42, titik krannya 143.
“Jadi ada bisa jemaah laki-laki dan perempuan bersamaan sekitar 286. Ini sesuai dengan daya tampung untuk mengurangi beban antrian,” kata Mantan Pj Sekda Sulsel ini.
Tak hanya itu, masjid ini dilengkapi dengan air mancur yang diklaim sebagai air mancur terbesar kedua di Indonesia.
“Yang besarnya merupakan terbesar kedua yang ada di Indonesia. Kalau tidak salah selain yang ada di Jawa Timur kalau tidak salah. Panjangnya sekitar 70 meter. Lebarnya enam meter. Kemudian air mancurnya bisa menari mengikuti suara musik maupun suara yang lagi menyanyi. Dan ini salah satu air mancur terbesar di Indonesia,” tandasnya. (selfi/fajar)
Sentimen: positif (96.6%)