Sentimen
20 Agu 2023 : 13.47
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Wonosobo, Banjarnegara
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
3 Ribu Hektare Hutan Gunung Sindoro-Sumbing Kekeringan
20 Agu 2023 : 13.47
Views 1
Medcom.id Jenis Media: News
Banjarnegara: Lebih dari 50 persen hutan di Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro sisi Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, saat ini dalam kondisi kering dan amat rentan terbakar pada musim kemarau tahun ini.
Kawasan hutan tersebut ada di daerah lereng hingga puncak. Hal itu disampaikan Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Wonosobo Perum Perhutani Kedu Utara Yulianto, Minggu, 20 Agustus 2023.
Yulianto menyebutkan, keseluruhan luasan hutan Gunung Sindoro yang masuk wilayah BKPH Wonosobo mencapai 2.311,10 hektare. Adapun luasan hutan Gunung Sumbing yang masuk wilayah BKPH Wonosobo mencapai 3.258,30 hektare.
Jenis vegetasi hutan yang kering tersebut kebanyakan berupa alang-alang dan tanaman rimba campur.
"Kondisinya saat ini sudah sekitar 50 persen lebih kering. Jadi di Gunung Sindoro sekitar 1.200 hektar an dan di Gunung Sumbing mencapai kisaran 1.700 an hektare yang dalam kondisi kering," kata Yulianto.
Adanya kondisi kekeringan tersebut, Perum Perhutani lebih waspada dan terus melakukan pemantauan. Yulianto mengaku terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan sejumlah basecamp pendakian di kedua gunung tersebut. Di samping itu, pihak Resor Pemangkuan Hutan (RPH) juga turun langsung ke kawasan hutan untuk memantau kondisi terkini dan potensi titik api yang mungkin muncul.
"Sejauh ini belum ditemukan ada titip api. Jangan sampai ada kebakaran hutan. Kami bersama para relawan di basecamp pendakian untuk mengingatkan pada warga yang naik gunung agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. Para pendaki juga sudah diberi tahu agar tidak membuat perapian," katanya.
Pihak Perum Perhutani, lanjut Yulianto, bekerjasama dengan basecamp pendakian di Gunung Sumbing berinisiatif menyiapkan tandon air di dua titik lokasi dekat kawasan puncak. Masing-masing tandon air berukuran 230x180x180 sentimeter.
"Kalau kebakaran terjadi di dekat puncak itu susah dipadamkan dengan membuat jalur sekat bakar. Tahun 2018 silam, saat terjadi kebakaran besar malah harus dipadamkan dengan menembakan air dari helikopter. Jadi sekarang kami siaga dengan tandon-tandon air di atas agar bisa disemprotkan sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Kawasan hutan tersebut ada di daerah lereng hingga puncak. Hal itu disampaikan Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Wonosobo Perum Perhutani Kedu Utara Yulianto, Minggu, 20 Agustus 2023.
Yulianto menyebutkan, keseluruhan luasan hutan Gunung Sindoro yang masuk wilayah BKPH Wonosobo mencapai 2.311,10 hektare. Adapun luasan hutan Gunung Sumbing yang masuk wilayah BKPH Wonosobo mencapai 3.258,30 hektare.
-?
- - - -Jenis vegetasi hutan yang kering tersebut kebanyakan berupa alang-alang dan tanaman rimba campur.
"Kondisinya saat ini sudah sekitar 50 persen lebih kering. Jadi di Gunung Sindoro sekitar 1.200 hektar an dan di Gunung Sumbing mencapai kisaran 1.700 an hektare yang dalam kondisi kering," kata Yulianto.
Adanya kondisi kekeringan tersebut, Perum Perhutani lebih waspada dan terus melakukan pemantauan. Yulianto mengaku terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan sejumlah basecamp pendakian di kedua gunung tersebut. Di samping itu, pihak Resor Pemangkuan Hutan (RPH) juga turun langsung ke kawasan hutan untuk memantau kondisi terkini dan potensi titik api yang mungkin muncul.
"Sejauh ini belum ditemukan ada titip api. Jangan sampai ada kebakaran hutan. Kami bersama para relawan di basecamp pendakian untuk mengingatkan pada warga yang naik gunung agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. Para pendaki juga sudah diberi tahu agar tidak membuat perapian," katanya.
Pihak Perum Perhutani, lanjut Yulianto, bekerjasama dengan basecamp pendakian di Gunung Sumbing berinisiatif menyiapkan tandon air di dua titik lokasi dekat kawasan puncak. Masing-masing tandon air berukuran 230x180x180 sentimeter.
"Kalau kebakaran terjadi di dekat puncak itu susah dipadamkan dengan membuat jalur sekat bakar. Tahun 2018 silam, saat terjadi kebakaran besar malah harus dipadamkan dengan menembakan air dari helikopter. Jadi sekarang kami siaga dengan tandon-tandon air di atas agar bisa disemprotkan sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(WHS)
Sentimen: negatif (91.4%)