JAKARTA, JITUNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden Ganjar Pranowo bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menilai Muhaimin akan mempertimbangkan mendukung Ganjar.

"Tentu saja dari sejarah pertemanan yang panjang ini Gus Muhaimin dan PKB tergerak hati untuk mendukung Mas Ganjar. Meskipun soal dukung mendukung apalagi dalam menentukan hal penting dalam kepemimpinan nasional tidak cukup hanya modal pertemanan, lebih dari itu ada rekam jejak, prestasi kerja, dan dukungan rakyat," kata Said dalam keterangannya, Sabtu (19/8).

"Saya kira Gus Muhaimin akan sangat mempertimbangkan untuk mendukung Mas Ganjar," lanjutnya.

Balas Sentilan Yenny Wahid soal Baju Petugas Parkir, Gibran: Mohon Arahannya Bu Wakil Presiden

Said menyebut hasil survei Indikator Politik menunjukkan bahwa pemilih PKB banyak yang mendukung Ganjar.

"Jika mengacu pada survei yang baru saja dirilis oleh Indikator Politik, sebanyak 40,3 persen pemilih PKB memilih Mas Ganjar, sementara yang memilih Pak Prabowo baru 30,5 persen dan Mas Anies Baswedan 25 persen," jelasnya.

Menurutnya, hal itu bisa menjadi bahan evaluasi bagi Muhaimin untuk mendukung Ganjar. Said mengatakan bahwa basis pemilih PKB dan PDIP memiliki karakter yang sama.

"Kehendak pemilih PKB ini saya kira akan menjadi bahan evaluasi bagi Gus Muhaimin untuk memantapkan langkah mendukung Mas Ganjar," katanya.

"Apalagi basis pemilih PKB dan PDI Perjuangan itu memiliki karakter yang sama. Segmen terbesarnya ada di kalangan bawah, kelompok wong cilik," jelasnya.

Said mengatakan bahwa Ganjar dan Muhaimin pernah sama-sama menjadi anggota DPR pada tahun 2009. Said menyebut bahwa Ganjar dan Muhaimin adalah teman lama dan pernah berkuliah di UGM bersama.

"Jadi kalau Gus Muhaimin dan Mas Ganjar gampang ketemu, dan mudah ngeklik itu karena memang mereka berdua memiliki sejarah pertemanan sejak mahasiswa, berlanjut hingga ke DPR," sambungnya.

Said berharap PKB bisa bergabung dengan PDIP seperti pada tahun 2014 dan 2019.

"Natur politik ini juga akan memudahkan PDIP dan PKB dalam satu barisan di pemilu 2024. Semoga saja PKB menjadi bagian dari parpol yang bersama PDI Perjuangan memenangkan capres yang sama, seperti yang terjadi pada 2014 dan 2019," kata Said.