Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ambon
Tokoh Terkait
Ekonomi RI Diprediksi Tetap Tumbuh 5% Lebih Sampai Q4-2023
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia diprediksi masih bisa tetap tumbuh di atas 5% hingga kuartal IV-2023. Apa saja faktor pengereknya?
Ekonom Senior Aviliani mengatakan ini terjadi karena kondisi negara maju dan berkembang telah berbanding terbalik. Saat ini negara-negara berkembang menjadi pusat ekonomi. Di Indonesia, hal ini terlihat dari banyaknya negara lain seperti negara tetangga Malaysia dan Singapura berinvestasi di Indonesia.
Di samping itu, tingkat inflasi di Indonesia tetap terjaga di tengah era suku bunga global yang masih tinggi. Aviliani menjelaskan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dapat menjaga nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi di Tanah Air.
Faktor-faktor pendorong lainnya di antaranya adalah konsumsi yang meningkat signifikan kemudian tingkat investasi di Indonesia yang juga meningkat, terutama di sektor pertambangan karena harga komoditas yang baik. Maka dari itu, saat ini menjadi momentum yang tepat untuk bagi warga Indonesia untuk mulai berinvestasi.
Foto: Pelabuhan Yos Sudarso Ambon (Dok: Sekretariat Presiden RI)Pelabuhan Yos Sudarso Ambon (Dok: Sekretariat Presiden RI)
"Artinya kalau kita sebagai orang Indonesia sendiri tidak berinvestasi di negara kita, kok terbalik," ujarnya di acara UOB Media Literacy, Selasa (15/8/2023).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (yoy) pada kuartal II-2023 tumbuh sebesar 5,17%. Dengan begitu, selama tujuh kuartal berturut-turut ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%.
Perekonomian Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Pada kuartal II-2023 sektor konsumsi rumah tangga berkontribusi 53,31% terhadap ekonomi Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan 5,23% (yoy).
Selanjutnya, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi berkontribusi sebesar 27,9%, dengan pertumbuhan 4,63% (yoy). Kemudian ekspor Indonesia turun 2,75% (yoy), dan impor turun 3,08% (yoy).
Sementara, konsumsi pemerintah tercatat meningkat 10,62% (yoy). Terakhir, konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) seperti organisasi sosial tumbuh 8,62% (yoy).
[-]
-
Sri Mulyani Ketemu Bos ADB di Korsel, Bahas Apa Nih?(wur/wur)
Sentimen: positif (88.3%)