Mahkamah Agung Luncurkan Film 'Pesan Bermakna Jilid 3, Kisah Hakim di Dunia Nyata
Liputan6.com Jenis Media: News
Adapun tujuan akhir dibuatkan film dengan nuansa peradilan di Indonesia, Sobandi berharap lingkungan di MA maupun hakim dan aparatur peradilan dapat dicintai oleh masyarakat.
"Perlu saya sampaikan bahwa Mahkamah Agung itu bukan hanya milik hakim, bukan hanya milik aparatur peradilan, tapi milik kita semua masyarakat Indonesia," tutur dia.
Di saat bersamaan, Sutradara film Pesan Bermakna, Orista Primadewa Hadiwiardjo menyebut pada film hasil garapan ketiganya ini akan tampil berbeda dari sekuel sebelumnya.
Ia bahkan mengaku pada film sekuel ketiganya memiliki kesan tersendiri yang masih berhubungan dari sekuel keduanya.
"Jujur, yang paling berkesan karena saya turun langsung. Pertama saya kaget, ternyata jadi hakim itu banyak banget tantangannya. Kayak baru tahu jadi hakim enggak bisa punya banyak teman karena takut dia akan dipengaruhi oleh orng lain. Jadi sebetulnya sudah banyak hal-hal yang sangat dipikirkan untuk menjadi seorang hakim," ungkap Orista.
"Kalau yang jilid pertama baru pengenalan, kedua itu romance 'oh ternyata gini romance seorang hakim', ribet juga ada tekanan dari sana sini. Lalu ada hubungan dengan yang ketiga. Ini jujur kalau di setiap film kita harus selalu menonjolkan sisi baru dari karakter itu, karena kalau tidak penonton akan bosan," sambung Orista.
Salah yang menjadi daya tarik dalam film yang dipimpin oleh Oris yakni lokasi syutingnya di Pengadilan Negeri Purbalingga. Ia menilai rumah pengadilan itu memiliki ciri khas tersendiri layaknya bangunan peninggalan zaman Belanda.
Ia juga mengaku tidak banyak kesulitan pada saat proses syutingnya. Namun sebagai tantangannya harus dapat mengemas alur cerita yang masih berhubungan dengan sekuel kedua meskipun memiliki latar tempat yang berbeda dari novel aslinya yang berjudul 'Euthanasia' karya Witanto.
Selama acara talkshow, turut dihadiri oleh para pemain utama Donny Alamsyah, Imelda Therinne dan Ully Triani.
Nantinya film tersebut akan ditayangkan pada tanggal 18 Agustus 2023 di YouTube Humas MA dan 19 Agustus di vidio.com.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Sentimen: netral (44.4%)