KBRN Kupang: Dewan Pers bersama KPU dan Bawaslu Provinsi NTT menggelar kegiatan Workshop Peliputan Pemilu 2024 bagi para jurnalis di Kota Kupang.

Wakil Ketua Dewan Pers, M Agung Dharmajaya saat membawakan materi Workshop Peliputan Pemilu 2024 tentang “Pedoman Peliputan Pemilu” mengatakan, pers bekerja untuk kepentingan publik sehingga penting diberikan edukasi sejak awal terutama dalam hal pemberitaan berkaitan dengan pemilu sehingga berita yang dihasilkan benar dan tidak berpihak.

“Seorang jurnalis kalau membuat berita tidak katanya, tidak rasanya, tidak sepertinya. Jadi kalau kali ini saya mendapatkan informasi misalnya di Papua ada tsunami, itu kan informasi. Pekerjaan kita adalah jurnalis adalah melakukan investigasi dan klarifikasi setelah itu jadilah berita. Jadi jelas itu kan,” kata M Agung Dharmajaya. Kamis, (13/07/23) di Hotel Aston Kupang.

Lebih jauh dia juga mengingatkan agar para jurnalis dalam pemberitaan khusunya kegiatan pemilihan umum tidak menjadikan 1 berita dengan 1 warna yang artinya ada keberpihakan atau ketidaknetralan dalam pemberitaan.

“Jadi kalau bapak dan ibu punya pilihan terhadap team partai itu silahkan saja. Tetapi jangan masuk pada ruang redaksi dan berimplikasi pada berita yang anda munculkan. Kalau tiap hari warna beritanya ungu saja ya yang warna coklat, biru, hijau mau jadi apa,” jelasnya.

Sementara itu Anggota Bawaslu Provinsi NTT James Welem Ratu menambahkan, para jurnalis diharapkan bisa mengedukasi kepada masyarakat berkaitan dengan pemberian hak suara, dan mencegah politik uang.

“Kalau mengandalkan SDM kami tentunya tidak mungkin kita di penyelenggara pemilu. Oleh karena itu kami butuh media untuk penyebaran informasi. Sejauh ini belum ada hal-hal yang mencurigakan dan merugikan,” kata James Welem Ratu.

Kegiatan workshop peliputan pemilu dilaksanakan selama 1 hari dan diikuti oleh puluhan wartawan di Kota Kupang baik media, cetak, online dan elektronik. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya, Ketua KPU Provinsi NTT Thomas Dohu, Bawaslu Provinsi NTT dalam hal ini diwakili oleh anggota Bawaslu James Welem Ratu, dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTT Drs. Godlief Richard Poyk.

 Melalui kegiatan ini Dewan Pers berharap pembekalan ilmu dan teknik peliputan pemilu yang telah dibahas bersama bisa dijadikan pedoman dalam memberitakan informasi pesta demokrasi serta para jurnalis juga diingatkan untuk patuh terhadap Kode Etik Jurnalistik yang berlaku sebagai bagian dari aturan profesi kewartawanan. (CS)***