Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Yenny Wahid Tak Masalah Ditolak Wasekjen Demokrat untuk Jadi Cawapres Anies, Gibran: Mak Jleb
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Yenny Wahid memberi jawaban menohok kepada Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindanon, yang menolak Yenny jadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan. Jansen menyebut Yenny tak cocok dan tak pas untuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dgn segala atribusi yg melekat dalam diri beliau. Namun utk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yg lain," ujar Jansen di Twitter pada 9 Agustus 2023.
Yenny Wahid pun memberikan sindiran menohok atas pernyataan Jansen Sitindaon tersebut. Menurut putra kedua Gus Dur, dirinya tak pernah menyodorkan diri sebagai cawapres Anies Baswedan.
Dalam cuitannya, Yenny mengaku hanya merespon lamaran yang datang ke padanya. Bahkan dia mengaku Anies Baswedan cocok dipasangkan dengan AHY.
Baca Juga: Sarwendah Bantah Anggapan Netizen Soal Kedekatan dengan Betrand Peto
"Kalau situ belum apa-apa udah menolak saya, pas bossmu butuh dukungan, saya emoh lho," ujar Yenny pada 10 Agustus 2023.
Sontak saja jawaban menohok dari Yenny Wahid ini mendapatkan respon beragam dari para pendukungnya. Bahkan Wali Kota Surakarta ikut buka suara terkait jawaban menohok Yenny Wahid kepada Jansen.
“Aduh mak jleb (emoji menangis)” kata Gibran merespon pada 11 Agustus 2023.
Unggahan Gibran. /Twitter @gibran_tweet
Jansen sebut Yenny bagian dari rezimAlasan utama Jansen menolak Yenny sebagai kandidat cawapres Anies adalah karena putri Gus Dur bagian dari rezim saat ini. Hal itu disebut tak sesuai dengan visi misi koalisinya, yang menginginkan perubahan, dan tentunya akan berbeda dengan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Profil Fabienne Nicole, Juara Miss Universe Indonesia yang Ternyata Anak Seorang Direktur
“Tentu mereka (pendukung, red) akan bingung jika koalisi yg katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh 'status quo' atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini,” kata Jansen di unggahan Twitter.
Menurut Jansen, sarannya pada Yenny Wahid adalah hal yang baik untuk kedua belah pihak. Wasekjen Demokrat ini meminta bagian dari rezim tak ikut campur dalam gerakan perubahan yang kini dilakukan pihaknya.
Saat ini Jansen menyebut koalisinya sudah cukup memiliki suara, sehingga banyak yang melirik Anies Baswedan. Bahkan dia menyebut banyak peminat untuk mengisi posisi cawapres yang akan mendampingi eks Gubernur DKI di Pemilu 2024.
"Jadi bagi para peminat, jika diri anda selama ini tidak merepresentasikan perubahan — apalagi jadi bagian dan ikut menikmati rezim ini — saya pribadi berharap anda cari koalisi lain saja jika mau jadi Cawapres," kata Jansen.
Jansen menyebut partainya yang memiliki suara cukup banyak di KPP akan menentang nama-nama cawapres yang memiliki visi bertolak belakang dengan Koalisi Perubahan. Dia pun tak peduli di Pemilu 2024 akan menang atau kalah, yang terpenting adalah menolak orang-orang yang berada di kumparan rezim saat ini.***
Sentimen: negatif (98.1%)