Sentimen
Positif (93%)
11 Agu 2023 : 17.32
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Jember

Tokoh Terkait

Wajah Kota Jember Belum Tampak

12 Agu 2023 : 00.32 Views 1

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Wajah Kota Jember Belum Tampak

Jember (beritajatim.com) – Wajah kota Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih belum tampak sebagai kota modern. Bupati Hendy Siswanto menyebut, wajah kota Jember membutuhkan identitas.

“Bagaimana Jember jadi kota masa kini yang ramah lingkungan, ramah anak, smart city, dan kota yang baik. Disebut kota yang baik kalau orang punya harapan untuk mau hidup di Jember,” kata Hendy, membuka Forum Grup Diskusi Identitas Kota untuk Perkotaan Jember, Kamis (25/11/2021) sore.

“Good city di Jember ini penting. Kota yang baik adalah kota yang berkelanjutanm, kita yakin kalau hidup di Jember kesehatan terjamin, pendidikan terjamin, industri terjamin. Kalau itu terjadi, investasi datang, ekonomi bergeliat. Itu terjadi kalau sistem transportasi yang bagus merata, bukan tersentra di satu titik saja,” kata Hendy.

Hendy melihat hingga saat ini tak ada perkembangan signifikan di Jember. “Kalau kita terfokus ke moda transportasi, bagaimana pengembangan jalan di Jember ini. Jalannya cuma itu. Yang berkembang perumahan-perumahan, mereka bikin jalan. Tapi kalau ngomong jalan kabupaten, jalan provinsi, dan jalan nasional ya itu saja,” katanya.

“Konsepnya ke mana Jember ini? Di mana wajah Jember sebenarnya? Apakah JSG (Jember Sport Garden) dengan gedung mewah? Apakah alun-alun itu wajah Jember, karena di tempat lain alun-alun ramai juga. Alun-alun Kecamatan Tanggul luimayan bagus. Ambulu lumayan. Di mana wajahnya? Tidak nampak wajahnya,” kata Hendy.

Trotoar di Jember juga tak ramah terhadap anak dan kaum disabilitas. “Kira-kira di Kabupaten Jember ini adakah trotoar yang bisa kita jalan kaki bersama keluarga dan itu aman? Belum ada. Trotoarnya lebar 1,85 meter atau 2,10 meter. dan di kiri kanan ada pedagang kaki lima. Kalau kita bergandengan tangan dengan cucu kita, cucu kita atau kita yang turun dari trotoar, dan itu berisiko tinggi,” kata Hendy.

Hendy ingin menciptaka kota masa kini yang layak. “Kita sudah ngomong era 4.0, tapi kotanya seperti ini. Kita harus ada smart city, kota pandai yang pembangunan teknologinya berkelanjutan. Ini PR kita. Bukan hanya sekadar sistem satu arah (SSA). SSA itu hanya bagian kecil dari sistem komprehensif menata kota masa kini,” katanya.

Hendy menginginkan identitas kota yang inklusif dan mempertahankan bangunan-bangunan bersejarah. “Di Jember banyak heritage dan belum banyak disentuh. Untuk melihat wajah Jember masa kini, tentu harus komprehensif. Bagaimana kita mempertahankan Pasar Tanjung dengan tower (menara air). Sekarang membuat tower air itu tidak bisa, biaya mahal dan risiko tinggi. Itu buatan Belanda 1905,” katanya.

Hendy menyebut perlu ada revolusi penataan wajah Jember dengan mempertimbangkan pula aspek religiusitas sebagai ciri khas. “Jember punya 1.200 ponpes, 615 di antaranya pesantren, 4.500 masjid, dan ribuan musala,” katanya. Belum lagi tempat ibadah agama selain Islam yang membutuhkan sistem terintegrasi dalam wajah kota Jember. [wir/but]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Post navigation

Sentimen: positif (93.8%)