Sentimen
Positif (100%)
11 Agu 2023 : 05.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Brebes, Tegal, Banyumas

Kasus: stunting

Tokoh Terkait
Hevearita Gunaryanti Rahayu

Hevearita Gunaryanti Rahayu

Kolaborasi Tanoto Foundation dan Pemerintah Kota Semarang untuk Cegah Stunting

11 Agu 2023 : 05.50 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Kolaborasi Tanoto Foundation dan Pemerintah Kota Semarang untuk Cegah Stunting

Krjogja.com - SEMARANG - Peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini salah satu cara untuk penurunan stunting. Intervensi ini dilakukan dengan mendirikan pusat layanan pengasuhan untuk stimulasi dan pembelajaran dini bagi anak usia 0-3 tahun yang disebut Rumah Anak SIGAP di Kota Semarang.

Rumah Anak SIGAP di Semarang kolaborasi bersama Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta (Rumah Pelita). Rumah Pelita ini merupakan intervensi Pemerintah Kota Semarang dalam upaya penanganan stunting dari hulu ke hilir.

Tak hanya diperuntukkan bagi anak-anak stunting, Rumah Pelita ini juga mewadahi pelayanan bagi ibu hamil yang mengalami anemia dan kekurangan energi kronis (KEK).

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu hadir untuk meresmikan Rumah Anak SIGAP di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang pada Selasa, (08/8/2023)

Rumah Anak SIGAP dan Rumah Pelita akan menjadi contoh, menjadi salah satu legacy dalam dalam program pengasuhan anak usia 0-3 tahun dan penurunan angka stunting di Kota Semarang," ujar Walikota Semarang.

Mewakili Pemerintah Kota Semarang berterima kasih kepada Tanoto Foundation atas dukungan yang berfokus pada pengasuhan, pendidikan, dan kesehatan ini.

"Kolaborasi ini adalah wujud nyata semangat Semarang Bergerak Bersama untuk memajukan Kota Semarang. Diharapkan, setelah diresmikan, Rumah Anak SIGAP dan Rumah Pelita akan siap memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya kelurahan Bandarharjo dan umumnya masyarakat Kecamatan Semarang Utara," tandasnya.

Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2022 dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Provinsi Jawa Tengah dengan total penduduk sebanyak 36,7 juta jiwa (BPS 2021) telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,2 persen di 2018 (RISKESDAS) menjadi 20,8 persen pada tahun 2022 (SSGI).

Meskipun angka penurunan tersebut cukup signifikan, namun Provinsi Jawa Tengah masih masuk ke dalam 5 provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak di Indonesia.

Salah satu program percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh Tanoto Foundation yaitu melalui peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini.

Intervensi ini dilakukan dengan mendirikan pusat layanan pengasuhan untuk stimulasi dan pembelajaran dini bagi anak usia 0-3 tahun yang disebut Rumah Anak SIGAP di Kota Semarang.

Rumah Anak SIGAP di Semarang kolaborasi bersama Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta (Rumah Pelita). Rumah Pelita ini merupakan intervensi Pemerintah Kota Semarang dalam upaya penanganan stunting dari hulu ke hilir.

Tak hanya diperuntukkan bagi anak-anak stunting, Rumah Pelita ini juga mewadahi pelayanan bagi ibu hamil yang mengalami anemia dan kekurangan energi kronis (KEK).

Sedangkan Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry menjelaskan bahwa peresmian Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan untuk membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik), serta terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.

“Beragam layanan Rumah Anak SIGAP ditujukan untuk memastikan bahwa setiap anak usia 0-3 tahun berkembang sesuai dengan usia mereka dan siap bersekolah. Hal tersebut dapat terwujud dengan peran orang tua, sehingga penting sekali bagi kita untuk memberikan edukasi kepada orang tua mengenai praktik pengasuhan yang tepat.” ujar Eddy.

Lebih lanjut, Eddy menjelaskan bahwa dalam upaya percepatan penurunan stunting, diperlukan perbaikan tidak hanya pada pola makan serta pola hidup bersih dan sehat, tapi pola asuh merupakan hal yang krusial.

“Modal penting bagi tumbuh kembang anak adalah pengasuhan yang optimal. Ketika anak tidak mendapatkan itu, tumbuh kembang mereka dapat terganggu sehingga risiko tumbuh menjadi anak yang stunting menjadi lebih tinggi. Ini yang coba kita cegah dengan meningkatkan kualitas pola pengasuhan orang tua.” ungkapnya.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, penyakit infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai usia dua tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan).

Prevalensi stunting di Kota Semarang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2022, angka stunting di Kota Semarang menurun menjadi 10,40 persen dari sebelumnya 16,40 persen di 2021 (SSGI).

Sebelumnya, pada Juli tahun 2022 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan Rumah Anak SIGAP di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes sementara pada Februari 2023, Bupati Tegal Umi Azizah meresmikan Rumah Anak SIGAP di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

Terdapat empat Rumah Anak SIGAP yang menjadi kolaborasi Tanoto Foundation bersama Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yaitu di Kota Semarang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Tegal.

Selain Rumah Anak SIGAP, program Tanoto Foundation di Jawa Tengah meliputi peningkatan kapasitas pemerintah Kabupaten/Kota melalui strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan Tim Pendamping Keluarga. Kerja sama Tanoto Foundation dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan berakhir pada tahun 2025. (Ati)

Sentimen: positif (100%)