Anies dianggap menyalahi isi piagam yang diteken pimpinan tiga partai koalisi.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan tak kunjung membeberkan nama cawapres sehingga membuat Partai Demokrat gelisah. Piagam kerja sama KPP mengenai waktu pengumuman paslon di Pilpres 2024 pun diungkit.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai Anies kelamaan dalam memastikan pendampingnya di Pilpres kelak.

Padahal, menurut Kamhar, poin keempat piagam yang diteken pimpinan tiga partai pada Februari 2023 berbunyi, “dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.

Yenny Wahid Disebut Tidak Cocok Jadi Cawapres Anies, Demokrat: Dia Tokoh Rezim Ini

Namun, hingga awal Agustus, belum ada deklarasi soal cawapres karena Anies tak kunjung menentukan pendampingnya.

Kamhar mengatakan piagam yang telah disepakati Demokrat, NasDem, dan PKS itu alangkah baik bila dijalankan.

"Bukan pada ranah tuding-menuding, melainkan sebagai penegasan agar semua pihak taat asas dan menjalankannya secara konsisten dan seksama guna tercapainya tujuan bersama, meraih kemenangan pada Pilpres 2024 mendatang," kata Kamhar Lakumani, seperti dilansir dari cnnindonesia.com, Kamis (10/8).

Ditambahkan Kamhar, deklarasi paslon menjadi keharusan untuk merespons kondisi politik terkini. Situasi politik belakangan ini bisa jadi peluang bagi Anies untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin, seperti mengambil keputusan secara tepat, cepat, dan mandiri.

"Kita tak memiliki kemewahan basis elektabilitas dan kemewahan endorsement penguasa, maka persoalan waktu menjadi krusial. Ini satu-satunya kemewahan yang masih kita miliki yang memungkinkan untuk membalik keadaan,” ujar Kamhar.

“Salah hitung waktu, sesal kemudian," lanjut anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.

Disinggung Soal Gibran Cawapres, Prabowo: Slamet Riyadi Memimpin Perjuangan Umur 22 Tahun