KBRN, Tanjung Selor : Cipayung Plus Bulungan membuka Posko Bulungan Peduli untuk memberi kesempatan warga Bulungan membantu korban kebakaran.

Koordinator Kegiatan, Mohammad Aswan menjelaskan, posko sudah dibuka pasca terjadinya musibah memilukandi Beringin 4, Kelurahan Selumit Pantai, Tarakan pada Minggu (6/8/2023).

Penggalangan dana dilakukan di pertigaan Lampu Merah Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sengkawit dan Syabanar Lama atau tepatnya di Tugu Cinta Damai.

“Kami langsung inisiatif dari Cipayung Plus Kabupaten Bulungan untuk langsung membentuk Posko Bulungan Peduli di Tanjung Selor, tepatinya di Tugu Cinta Damai,” ujar Mohammad Aswan dikonfirmasi RRI Tarakan, Selasa (8/8/2023).

Selama kegiatan berlangsung, pihaknya berhasil mengumpulkan sejumlah kebutuhan pokok maupun pakaian bekas.

Tidak hanya itu, dari kegiatan itu terkumpul juga sumbangan dalam bentuk uang tunai. Di mana pada hari pertama berhasil mendapatkan Rp 8 juta.

Kegiatan ini sendiri direncanakan berlangsung hingga Rabu (9/8/2023). Setelah selesai, pihaknya menghantarkan langsung ke posko induk yang dibuka Pemkot Tarakan.

Aswan juga menambahkan, kegiatan ini terlaksana berkat dukungan sejumlah pihak. Di antaranya Dispenda Kaltara yang meminjamkan tenda dan serta Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman Penduduk (DPUPR-Perkim) Bulungan yang menyediakan listrik karena kegiatan digelar hingga malam hari.

Aswan menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap persoalan kemanusiaan. Di mana informasi yang diperolehnya, terdapat 150 Kepala Keluarga yang kehilangan tempat tinggal.

“Ini masyarakat butuhkan, sekitar 150 KK kehilangan tempat tinggal. Bayangkan saja ketika ada keluarga kita salah satunya gimana coba,” ungkap Aswan.

Aksi ini mendapat respon positif dari sejumlah warga Bulungan untuk memberikan bantuan. Seperti yang dilakukan Novi dan rekannya.dengan mendatangi Posko Bulungan Peduli untuk menyerahkan bantuan berupa pakaian bekas.

Novi mengaku bantuan ini sebagai bentuk empatinya terhadap musibah yang dialami korban kebakaran di Beringin. Meski tidak memiliki hubungan keluarga, namun ia tetap prihatin dengan kondisi yang dialami mereka.

“Karena kan rasa simpati. Di sana kan juga orang pasti merasa gimana kehilangan rumah. Pasti orang juga punya rasa simpati. Kasihan juga. Baru juga bukan satu rumah, tapi sekitaran penduduk itu. Pasti mereka membutuhkan bantuan,” ungkapnya.  (Rajab)