Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Setiabudi, Bangkalan
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
KPK Periksa Kepala BPKAD Pemkab Bangkalan sebagai Saksi Kasus Korupsi
SuaraSurabaya.net Jenis Media: News
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masih berupaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang melibatkan Abdul Latif Amin Imron Bupati Bangkalan.
Hari ini, Jumat (24/3/2023), KPK mengagendakan pemeriksaan Abdul Azis Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bangkalan, di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan.
Ali Fikri Kepala Bagian Pemberitaan KPK mengatakan, Penyidik Komisi Antirasuah memerlukan keterangan saksi untuk melengkapi berkas penyidikan para tersangaka.
“Hari ini di Kantor KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, dijadwalkan pemeriksaan Abdul Azis selaku Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangkalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ali Fikri bilang ada sejumlah pejabat Pemkab Bangkalan yang sudah dipanggil ke Kantor KPK, yaitu Mohammad Taufan Zairinsjah Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, dan Jupriyanto Kabag Administrasi Pembangunan Sekda Bangkalan.
Kemudian, Ery Yadi Santoso Sekretaris Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangkalan, serta Alifin Rudiansyah Kabid Tata Ruang pada Dinas PUPR Kabupaten Bangkalan.
Sekadar informasi, Kamis (8/12/2022), Pimpinan KPK mengumumkan status Abdul Latif Amin Imron Bupati Bangkalan sebagai tersangka penerima suap jual beli jabatan dan lelang sejumlah proyek pembangunan.
Untuk kasus jual beli jabatan, KPK juga menetapkan lima orang oknum pejabat Pemkab Bangkalan sebagai tersangka pemberi suap.
Bupati Bangkalan periode 2018-2023 terindikasi meminta imbalan uang, untuk meloloskan pegawai Pemkab Bangkalan yang mau menjadi pejabat.
Uang yang diminta bervariasi, mulai dari Rp50 juta sampai Rp150 juta per orang. Uang suap diberikan dalam bentuk tunai lewat perantara orang kepercayaan Bupati Bangkalan.
Selain suap pengisian jabatan, Latif Amin Imron juga diduga meminta jatah 10 persen dari anggaran berbagai proyek di wilayah Kabupaten Bangkalan.(rid/faz)
Sentimen: negatif (64%)