KBRN, Sorong: Ratusan pelajar Kampung Susumuk, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya menikmati nonton bersama pasukan Satgas Yonif 133/YS. Sesekali ekspresi wajah mereka terlihat tegang, terharu, hingga tersenyum bahagia mengikuti setiap adegan film yang ditonton berjudul 'Di Timur Matahari', itu.

Film tersebut bercerita tentang kehidupan anak-anak sekolah di Papua menanti kedatangan tenaga pengajar. Selain itu,  memperlihatkan keindahan, budaya, dan kearifan lokal masyarakat wilayah dikenal juga dengan sebutan bumi cenderawasih tersebut.

"Nonton bersama sekitar 120 pelajar ini kami gelar dalam rangka menyambut HUT Ke-78 RI, (Dirgahayu RI). Bertujuan memberikan hiburan dan wawasan kepada anak-anak tentang pendidikan di Indonesia khususnya di Papua," kata Komandan Satgas Yonif 133/YS Letkol Infanteri Andhika Ganessakti dalam keterangannya ditulis, Rabu (9/8/2023).

Andika menyatakan, selain pelajar, masyarakat setempat juga antusias ikut menonton. Apalagi, sambungnya, film tersebut juga memiliki nilai historis dan perjuangan sehingga menambah pengetahuan.

"Di samping menjaga keamanan wilayah,  kami akan terus berusaha semaksimal mungkin membantu masyarakat membangun Papua menjadi lebih maju. Ini adalah program kami," kata Andhika.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD YPK Susumuk Nanda mengatakan, kegiatan ini sama sekali belum pernah diadakan sebelumnya. Sehingga, saat acara berlangsung sangat menarik perhatian anak-anak.

"Kami senang sekali, sebelumnya tidak pernah ada acara nonton bareng bersama di daerah sini khususnya di SD ini. Kami juga bisa mendapatkan pelajaran sangat positif dari film ini," ucapnya.

Sekilas tentang film 'Di Timur Matahari', mengisahkan sebuah sekolah di pedalaman Papua yang sangat membutuhkan guru. Film karya Ari Sihasale ini dirilis pertama kali pada Juni 2012.

Dibintangi Laura Basuki hingga Ririn Ekawati, lokasi syuting berada di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Film ini banyak menampilkan pemandangan indah dengan durasi keseluruhan 114 menit.