Sentimen
Positif (97%)
9 Agu 2023 : 14.21
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kasus: Teroris

Tokoh Terkait

Eks Juru Bicara FPI Munarman Ucap Ikrar Setia ke NKRI: Open Mind untuk Dapat Menerima Perbedaan Lebih Luas

9 Agu 2023 : 14.21 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Eks Juru Bicara FPI Munarman Ucap Ikrar Setia ke NKRI: Open Mind untuk Dapat Menerima Perbedaan Lebih Luas

PIKIRAN RAKYAT - Mantan juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengucapkan ikrar setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjelang peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ikrar setia itu diucapkan Munarman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Salemba, Selasa, 8 Agustus 2023.

Kepala Lapas Kelas IIA Salemba Yosafat Rizanto mengatakan Munarman bersikap kooperatif selama menjalani masa pidana di Lapas Salemba. Diketahui, dia dihukum penjara selama 3 tahun terkait kasus terorisme.

Yosafat menyampaikan selama di Lapas Salemba Munarman juga aktif mengikuti semua kegiatan pembinaan. Munarman juga menyatakan siap mengikuti program deradikalisasi.

"Selama berada di Lapas yang bersangkutan aktif mengikuti semua kegiatan pembinaan dan menyatakan secara terbuka siap bekerja sama dalam hal pembinaan termasuk mengikuti program deradikalisasi," kata Yosafat Rizanto dalam keterangan yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Selasa, 8 Agustus 2023.

Baca Juga: Mantan Juru Bicara FPI Munarman Ikrar Setia NKRI Jelang Peringatan Hari Kemerdekaan 

Yosafat menjelaskan Ikrar setia NKRI merupakan keberhasilan proses deradikalisasi di dalam lapas. Selain itu, Ikrar setia juga bentuk kesungguhan tekad dan semangat narapidana teroris untuk kembali pada ideologi Pancasila dan membangun kehidupan berbangsa serta bernegara dalam bingkai NKRI.

Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS) Erwedi Supriyatno mengapresiasi jajaran Lapas Salemba dan semua pihak atas keberhasilan pembinaan dan program deradikalisasi narapidana terorisme dalam lapas.

"Ini sebuah prestasi. Sampai hari ini, jumlah narapidana terorisme yang telah menyatakan ikrar setia kepada NKRI sebanyak 168 orang atau telah mencapai 336 persen dari target kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada tahun 2023," katanya.

Lebih lanjut Erwedi mengharapkan ikrar setia yang telah diucapkan Munarman dapat mengawali kebangkitan seorang warga binaan untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap hak dan kewajiban sebagai individu, masyarakat, dan warga negara.

Baca Juga: Mantan Juru Bicara FPI Munarman Ikrar Setia NKRI di Lapas Salemba

"Dengan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, berarti saudara Munarman telah siap untuk mencintai NKRI dan bersama-sama menjaga Pancasila dengan menghargai perbedaan yang ada dan memahami bahwa Pancasila bukan semata-mata hanya berkedudukan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia tetapi juga sebagai Ideologi Nasional," tuturnya.

Pembinaan Deradikalisasi dalam Lapas

Sementara itu, Munarman menyampaikan proses pembinaan narapidana terorisme atau program deradikalisasi di Lapas Salemba tidak semata-mata menjadikan narapidana sebagai objek pembinaan.

Menurutnya, program deradikalisasi juga menyertakan narapidana sebagai subjek sehingga mereka diikutsertakan dalam kegiatan pembinaan itu sendiri.

“Peran pamong atau wali narapidana teroris di Lapas menjadi sangat penting untuk menggali minat, kecenderungan, hingga keaktifan warga binaan laksanakan seluruh kegiatan positif di dalam Lapas. Tidak melulu dicekoki oleh pembinaan tetapi diikutsertakan untuk merancang pembinaan menjadi lebih efektif,” tutur Munarman.

Munarman turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat antara lain koordinasi antara Lapas, BNPT, Densus, Kementerian Agama, dan masyarakat atas proses pembinaan deradikalisasi yang baik.

“Pesan untuk kita semua dan orang-orang yang masih berideologi keras di luar sana adalah kita harus memperbanyak literasi, memperluas wawasan, memperlebar spektrum cara pandang agar tidak terjebak dengan ideologi tertentu. Open mind sehingga dapat menerima perbedaan lebih luas,” ujar Munarman.***

Sentimen: positif (97%)