Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Konferensi Meja Bundar
Kab/Kota: Yogyakarta, Magelang, Salatiga
Tokoh Terkait
Sejarah Hari Veteran Nasional
Kompas.com Jenis Media: Nasional
KOMPAS.com - Indonesia memiliki hari untuk menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan yakni Hari Veteran Nasional.
Hari Veteran Nasional diperingati setiap tanggal 10 Agustus tiap tahunnya.
Hari ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tujuan adanya Hari Veteran Nasional adalah untuk mengingat jasa dan pengorbanan Veteran Republik Indonesia yang telah berjuang, membela, dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan/atau ikut melaksanakan perdamaian dunia.
Dipilihnya tanggal 10 Agustus karena bertepatan dengan serangan umum terhadap kota Surakarta oleh Belanda yang terjadi pada tanggal 10 Agustus 1949.
Belanda Menyerang Jawa Timur Pasca KemerdekaanPada saat itu Belanda tengah menyerang kota-kota besar di Jawa Timur. Pasukan TNI kemudian menyusun pertahanan yang kuat di Salatiga dan Magelang untuk melindungi Yogyakarta.
Pasukan TNI di Yogyakarta menerapkan sistem Wehrkreise atau distrik militer. Setiap Wehrkreise harus mampu menyusun sendiri kekuatan perlawanan melawan Belanda.
Kala itu perlawanan di Yogyakarta dan sekitarnya dipimpin Letnan Kolonel Soeharto. Sementara untuk di dalam kota dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Kraton Yogyakarta menjadi pusat mengatur siasat dan tempat persembunyian gerilyawan.
Belanda saat itu mengadakan siaran palsu ke luar negeri yang mengatakan TNI telah hancur sehingga mereka bisa menguasai Indonesia kembali.
Namun dunia dikejutkan dengan adanya serangan umum secara mendadak merebut kota Yogyakarta yang dilakukan ribuan gerilyawan yang dipimpin Letkol Soeharto pada 1 Maret 1949. Serangan ini bertujuan untuk menunjukan bahwa TNI tidak hancur.
Serangan Gerilyawan TNI di SurakartaDi samping itu, serangan juga terjadi di Surakarta. Serangan ini dipimpin Letnan Kolonel Ignatius Slamet Riyadi.
Penyebab awalnya lantaran markas Kolonel Gatot Subroto yang hancur diserang oleh Belanda sehingga mengundang kemarahan anak buahnya.
Serangan terhadap Surakarta ini melibatkan Gerilyawan TNI berjumlah sekitar 3.000 orang.
Pasukan tersebut menyerang markas tentara Belanda di Surakarta pada 7 Agustus 1949. Namun puncak pertempuran terjadi pada 10 Agustus 1949 atau tepat sehari sebelum perintah gencatan senjata dilaksanakan pada 11 Agustus 1949.
Peristiwa ini membuahkan hasil melalui Konferensi Meja Bundar (KMB), di mana kedaulatan Republik Indonesia diakui pada 27 Desember 1949.
Referensi:
Tugiyono. (2004). Pengetahuan Sosial Sejarah. Jakarta: Grasindo. -. - "-", -. -Sentimen: negatif (88.9%)