Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan Narasumber Kegiatan Pengembangan Posyandu Remaja Sehat Reproduksi (PuJaHaTi) (foto: roby as)

Krjogja.com - BANTUL - Departemen Dermatologi dan Venereologi FK-KMK UGM menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Pengembangan Posyandu Remaja Sehat Reproduksi (PuJaHaTi) sebagai Model Pelibatan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Mental Remaja. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu (6/8/2023) di Dusun Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

Kegiatan tersebut melibatkan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dan Tenaga kesehatan Puskesmas Kasihan 1 serta karang taruna setempat dan dihadiri juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.

Ketua Pelaksana, Dr. dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK(K) menjelaskan konsep Posyandu Remaja Sehat Reproduksi (PuJaHati) adalah strategi pemberdayaan masyarakat melalui edukasi sebaya.

Dari sini diharapkan akan menjadi salah satu sektor penggerak dalam upaya mewujudkan remaja sehat reproduksi (baik jasmani maupun mental), jauh dari perilaku seksual berisiko dan kehamilan dini, serta mampu mencegah maupun menurunkan kejadian IMS dan HIV-AIDS.

"Tujuan dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mengenai penyakit IMS dan HIV/AIDS serta meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat untuk mencegah penyakit IMS dan HIV-AIDS pada remaja," ungkap Satiti Retno (6/8/2023).

Satiti Retno menambahkan, Kegiatan ini dibagi dalam tiga tahapan, dan diharapkan akan berkesinambungan pada tahun berikutnya.

"Tahap pertama adalah peningkatan pemahaman Kader Posyandu Remaja tentang Kesehatan Reproduksi, penyakit IMS dan HIV/AIDS. Tahap kedua adalah pemberdayaan Kader Posyandu Remaja untuk dapat melakukan deteksi dini dan tatalaksana awal pada penyakit IMS dan HIV-AIDS, menciptakan modul edukasi tentang penyakit IMS dan HIV/AIDS,"

Sedang tahap ketiga adalah pemberdayaan kader Posyandu Remaja dalam kegiatan pencatatan dan pelaporan kasus remaja dengan gangguan kesehatan reproduksi, menciptakan instrument pencatatan dan pelaporan yang standar. (*1)