5 Agustus 2023 19:34 WIB

Guntur tidak bisa berpihak pada Prabowo karena rekam jejaknya.

Mohamad Guntur Romli (instagram/gunromli)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Mohamad Guntur Romli memutuskan hengkang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah markas partai kedatangan bacapres Gerindra, Prabowo Subianto pada Rabu (2/8).

Guntur Romli mengaku terkejut dengan kehadiran Prabowo lantaran ia merasa tak diberi tahu oleh jajaran pengurus PSI.

Keluarnya Guntur dari PSI didasari tanda-tanda bahwa partai yang dipimpin Giring Ganesha itu bakal merapat ke Prabowo terkait Pilpres 2024.

Tak Seperti Dulu, PDIP Sebut Prabowo Lebih Humanis dan Tidak Mudah Marah

“Alasan yang sebenarnya, saya akhirnya memutuskan keluar dari PSI adalah kehadiran Prabowo di DPP PSI dan "tondo-tondo" koalisi PSI dengan Prabowo itu tanpa dibuka terlebih dahulu ruang diskusi dan perdebatan,” kata Guntur Romli kepada wartawan, Sabtu (5/8).

Guntur merasa tidak bisa berada di pihak Prabowo yang menurutnya memiliki rekam jejak “hitam” soal kemanusiaan, serta pernah terlibat dengan tokoh-tokoh intoleran dan radikal.

“Sebagai orang yang mendaku spartan, Ketua Umum Ganjarian, saya tidak mungkin punya sikap politik yang abu-abu. Saya harus menyatakan sikap. Dan harus memilih,” ujar dia.

Dia juga menyinggung PSI yang belakangan ini seperti terjebak dalam politik sentimentil. Mulai dari merasa dihina, diludahi, dan ngambekan.

“Terkesan politik ‘menye-menye’, melow’. Tapi semoga kesan saya itu keliru,” imbuh Guntur.