Buntut Kritikan Rocky Gerung yang Dituding Menghina Presiden, Pemuda Dayak Suarakan Tuntutan di Dewan
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID -- Puluhan pemuda Dayak yang tergabung dalam Aliansi Suara Rakyat Banua (ASRB) Kalsel dan Perkumpulan Pemuda Dayak (Perpedayak) Kalsel menuntut agar pemerintah menindak Rocky Gerung yang mengkritik keras Presiden Jokowi.
Mereka menyuarakan tuntutan dengan mendatangi gedung DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel). Mengenakan pakaian adat lengkap dengan mandau di pinggang, mereka sempat menggelar atraksi yang membuat Jalan Lambung Mangkurat macet, Rabu (2/8) siang.
Dalam tuntutannya, pendemo meminta agar pemerintah menghukum Rocky Gerung yang menghina presiden. Pemuda Dayak menilai Rocky Gerung telah menuduh presiden menjual Pulau Kalimantan dan IKN (Ibu Kota Nusantara).
Massa juga mendesak kepolisian menangkap akademisi 64 tahun itu. Sebab telah menghina masyarakat Kalimantan.
Sementara di Jakarta, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini menjelaskan pembangunan IKN sudah menjadi amanat UU yang harus dijalankan oleh Presiden. Pembangunan IKN bukan ambisi Jokowi.
Faldo menilai pernyataan Rocky Gerung mengenai IKN dan mengeluarkan kata kasar untuk Jokowi yang tengah menjalankan UU adalah menyesatkan dan bohong.
Sebelumnya Rocky Gerung menyampaikan kritikan kepada Presiden Jokowi di hadapan organisasi buruh. Namun, di antara kritikannya itu, ada beberapa kalimat yang dianggap sebagai kata kasar dan menghina Presiden Jokowi.
"Yang ketiga Ambisi Jokowi mempertahankan legacy-nya, dia pergi ke Cina untuk nawarin IKN, dan mondar-mandir koalisi satu ke koalisi lain untuk mencari kejelasan nasibnya, itu Bajingan yang Tolol," kata Rocky Gerung. (fajar)
Sentimen: negatif (99.9%)