Sentimen
Negatif (100%)
3 Agu 2023 : 18.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Senayan

Punya Otak, tapi Enggak Punya Hati

3 Agu 2023 : 18.09 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Punya Otak, tapi Enggak Punya Hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merespons soal dugaan penghinaan yang dilakukan oleh akademisi Rocky Gerung terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Moeldoko mengingatkan semua pihak untuk tidak mengganggu Kepala Negara.

"Jangan angan coba-coba mengganggu Presiden. Saya ingin tegaskan itu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Dia menegaskan, apa yang disampaikan Rocky Gerung soal Presiden Jokowi membawa dampak yang tidak baik.

Baca juga: Laporkan Rocky Gerung ke Polisi, PDI-P Banten: Jokowi Simbol Negara

Padahal, lanjut Moeldoko, seorang intelektual harus bisa memberi contoh kepada masyarakat.

Di sisi lain, Moeldoko menilai ada pihak tertentu yang mengendalikan Rocky Gerung sehingga bisa menyampaikan pernyataan ke publik yang bernada penghinaan kepada Presiden

Sebab menurutnya Rocky bersikap layaknya seorang robot yang cerdas tetapi tidak punya hati.

"Kalau robot ya pinter, punya otak tapi enggak punya hati. Kalau menurut saya sih itu. Konon katanya (beliau) seorang profesor. Mungkin pinter begitu. Tetapi persoalannya sepertinya tidak punya hati," ungkap Moeldoko.

Baca juga: Rocky Gerung Dilaporkan Pakai UU ITE karena Diduga Hina Jokowi, Pakar: Pasalnya Sudah Dihapus

"Jadi kalau saya membayangkan orang pinter enggak punya hati ya robot itu. Dan robot itu biasa ada yang mengendalikan itu. Ada yang me-remote. Cari sendiri siapa yang me-remote. Itu yang pertama," jelas mantan Panglima TNI itu.

Lebih lanjut Moeldoko menyampaikan, pernyataan penghinaan Rocky Gerung termasuk menyerang Presiden Jokowi secara pribadi.

Sehingga hal itu tidak bisa ditoleransi. Dia pun meminta penegak hukum mengambil langkah sesuai dengan aturan.

"Enggak bisa dibiarkan seperti ini. Bernegara ada aturannya, rule-nya jelas enggak boleh sembarangan," tegasnya.

Sebelumnya, pernyataan akademisi yang juga pengamat politik Rocky Gerung menjadi perhatian publik.

Pernyataan itu disampaikan Rocky dalam orasi di acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Bekasi pada Sabtu (29/7/2023).

Awalnya Rocky menyinggung mengenai langkah Presiden Jokowi yang menurutnya pergi ke China untuk menawarkan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Rocky Gerung Dilaporkan Pakai UU ITE karena Diduga Hina Jokowi, Pakar: Videonya Perlu Diuji

Namun dalam orasi tersebut, dia menyebut juga kata-kata "bajingan" dan kata "tolol" yang dinilai sebagai kata makian dan menghina presiden.

Potongan video tersebut kemudian ramai dibagikan melalui media sosial. Tidak hanya itu, video Rocky Gerung juga ditayangkan kembali oleh Refly Harun dalam saluran YouTube miliknya.

Menanggapi hal itu, kelompok relawan Jokowi yang menamakan diri sebagai Barisan Rakyat Jokowi Presiden (Bara JP) kemudian melaporkan Rocky Gerung ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta Selatan.

Baca juga: Laporan Rocky Gerung Tak Bisa Pakai Pasal Penghinaan, Pakar Hukum: Harus Jokowi yang Melapor Langsung

Laporan tersebut dibuat pada Senin (31/7/2023) atas dugaan penghinaan kepada Jokowi. Namun, laporan tersebut ditolak karena kepolisian perlu memanggil Jokowi selaku pihak yang mengalami kerugian.

Pihak kepolisian menilai pemanggilan terhadap Presiden Jokowi tidak mungkin dilakukan.

Setelah penolakan itu, kelompok relawan lanjut mengirimkan aduan masyarakat ke Polda Metro Jaya lewat laporan nomor LP/B/4459/VII/2023/POLDA METRO JAYA pada Senin (31/7/2023).

Rocky dilaporkan atas pelanggaran UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (ITE).

Baca juga: Tanda Tanya Dalih Polisi Pakai Delik Biasa Terima Laporan Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi

Laporan tersebut pun diterima oleh Polda Metro Jaya.

Sementara itu, Presiden Jokowi juga sudah memberikan tanggapan atas dugaan penghinaan terhadap dirinya.

Presiden menyatakan tetap ingin fokus bekerja dibandingkan memikirkan hal-hal yang menurutnya sepele.

"Itu hal-hal kecil-lah. Saya kerja saja," ujar Jokowi saat memberikan ket pers di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (100%)