Relawan Laporkan Rocky Gerung, Eks Jubir Gus Dur: Pemerintahan yang Kuat Tak Diukur dari Banyaknya Menjarakan Orang
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Adhie M Massardi turut berkomentar ihwal pernyataan Rocky Gerung yang dianggap Relawan Presiden Joko Widodo menghina.
Adhie M Massardi menegaskan, pemerintahan yang kita tidak diukur dari banyaknya menjarakan orang yang berbeda pendapat.
“Pemerintahan yang kuat itu tidak diukur dari banyaknya menjarakan orang yang beda pendapat dan nyandera para pimpinan parpol,” kata Adhie Massardi dalam keterangannya, Selasa, (1/8/2023).
Ditegaskan, rezim yang kuat tercermin dalam perlindungan kedaulatan, teritori dan lapangan kerja bagi rakyat.
“Rezim yang kuat tercermin dalam lindungi kedaulatan, teritori & lapangan kerja bagi rakyatnya agar tidak dimangsa bangsa lain. Mandiri secara politik & ekonomi,” tandasnya.
Diketahui, kelompok organisasi relawan Jokowi melaporkan Rocky Gerung karena pernyataan Rocky yang menyebut Jokowi bajingan tolol dianggap menghina Jokowi.
Hanya saja, polisi tak menerima laporan itu. Karena pencemaran nama baik masuk delik aduan. Sehingga hanya dapat diproses oleh pihak kepolisian jika ada pengaduan dari korban.
Para organisasi relawan Jokowi yang ikut melaporkan diantaranya Barikade 98, Foreder, Sekber Jokowi Nusantara, ABJ, JPKP, SOLMET, Relawan Indonesia Bersatu, Barisan Pembaharuan, AKAR, Indonesia Hari Ini (IHI), SEKNAS dan Bara JP. (selfi/fajar)
Sementara itu, Rocky Gerung menyebut pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo merupakan pandangan politiknya.
“Orang untuk mengucapkan sesuatu kenapa dilarang. Saya berhak untuk mengajukan pandangan politik saya,” kata Rocky Gerung.
Dia menyentil para pendukung Jokowi yang menurutnya selama ini kerap menghina akal sehat publik.
“Sama seperti saya menghormati hal para pemuji pemuja Jokowi, memuji dan memuja Jokowi kerap menghina akal sehat,” tutur Ahli Filsafat ini.
Rocky mencontohkan soal kepuasan publik kepada Jokowi di atas 80 persen yang selama ini gembor-gemborkan berdasarkan hasil survei Indikator hingga LSI.
“Kan saya nggak laporin ke Bareskrim mereka kan walaupun kita tahu bahwa ini menghina akal sehat. Jadi bukan sekadar pejabat yang dihina. Para pemuja Jokowi menghina akal sehat publik dengan menganggap Jokowi masih 90 persen dengan,” jelas Dosen Universitas Sam Ratulangi ini.
“Ya udah saya nggak laporin itu. Tapi kita mesti biasakan bahwa pandangan politik itu ada yang negatif ada yang positif. Biasa aja. Itu intinya tuh,” pungkasnya. (selfi/fajar)
Sentimen: positif (50%)