AKURAT.CO Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan punya posisi tawar tinggi sebagai partai pendukung Prabowo Subianto. Keberadaan PKB, dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PBB, bisa menambal kelemahan Prabowo di Jawa.

Wasekjen PKB Syaiful Huda menyebut, tidak ada partai politik yang bisa menggantikan peran PKB di KKIR. Sebab, PKB menjadi pemenang di Jawa Timur, dan runner-up di Jawa Tengah, wilayah yang tak bisa dikuasai Prabowo pada Pilpres 2019.

"Mungkin semua partai bisa bergabung ke Pak Prabowo, tapi tidak menggenapi, tidak menjadi pelengkap kebutuhan dari Gerindra sendiri," kata Huda dalam diskusi PKB Mendengar bertajuk "Gus Imin Pilih Siapa?" di DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

"PKB adalah parpol yang memenangkan Pemilu 2019 di Jawa Timur dan pemenang kedua di Jawa Tengah. Saat yang sama Gerindra pemenang di Jawa Barat dan Banten. Jadi dua-duanya saling melengkapi," lanjutnya.

Dia mengingatkan, keberadaan PKB di KKIR harus dibaca secara strategis. Bukan hanya mampu menggenapi syarat dan memastikan tiket mencapreskan Prabowo, namun PKB memiliki keunikan dibanding partai lain.

"Koalisi PKB-Gerindra itu koalisi yang terbaik di mata saya menghadapi Pilpres 2024," ujarnya.

Huda pun mengaku keberatan jika ada seseorang yang menyebut, keberadaan dan peran PKB di KKIR, bisa digantikan oleh partai manapun. Menurutnya, anggapan yang seperti itu sangat tidak tepat.

"Saya protes keras, ada beberapa pengamat yang menyatakan bahwa kalau PKB keluar gampang cari, banyak yang antre untuk bergabung ke Gerindra, ke Prabowo. Bukan di situ konteksnya, levelnya tidak di situ," pungkasnya.