Sentimen
Negatif (88%)
1 Agu 2023 : 21.48

Ramalan Bos BI Benar, Inflasi Juli 2023 Turun Jadi 3,08%

1 Agu 2023 : 21.48 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Ramalan Bos BI Benar, Inflasi Juli 2023 Turun Jadi 3,08%

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju inflasi Indonesia terus mengalami penurunan. Pada Juli 2023, inflasi Indonesia mencapai 3,08% (year on year/yoy), turun dibandingkan 3,52% pada bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan tren penurunan inflasi ini menunjukan stabilitas harga komoditas pangan.

"Angka tahunan ini menggambarkan inflasi menunjukkan harga-harga komoditas pangan relatif stabil dan terkendali," tegas Pudji, dalam Rilis BPS, Selasa (1/8/2023).

-

-

Adapun, angka inflasi yang turun hingga 3,08% membuktikan bahwa ramalan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo benar adanya. Perry memperkirakan inflasi Juli 2023 bisa turun hingga di bawah 3,5 persen, lebih rendah dibandingkan bulan lalu.

"Alhamdulillah bulan lalu (Juni) ada 3,5 persen (inflasi). Insyaallah bulan ini bisa di bawah 3,5 persen. Insyaallah tahun ini 3,3 persen," tegasnya, dikutip Selasa (1/8/2023).

Kendati melandai, masyarakat tetap harus waspada. Pasalnya, ancaman kenaikan harga pangan ada di depan mata. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengungkapkan adanya risiko fenomena el-nino ditambah dengan penangguhan Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiatives yang telah diumumkan Rusia minggu lalu, sebagai imbas dari tensi perang di Ukraina.

"Ini berarti pada paruh kedua tahun ini kita akan sangat dipengaruhi ketidakpastian dari komoditas, hampir mirip seperti 2022, ditambah dengan nanti el nino, ini menjadi sesuatu yang harus kita waspadai pada paruh kedua 2023 ini," kata Sri Mulyani.

Masalah ini akan berpengaruh terhadap Indonesia karena bahan pangan Indonesia masih dipengaruhi oleh produk panganan yang termasuk dalam Black Sea Grain Initiatives, seperti gandung hingga biji bunga matahari.

Dengan demikian, dia memastikan berbagai komoditas yang terkait dengan perjanjian itu akan mengalami lonjakan harga seperti pada 2022, di antaranya yang paling terhubung dengan Indonesia adalah minyak mentah kelapa sawit atau CPO yang berimplikasi langsung ke harga minyak goreng.

"Tapi kalau sunflower enggak keluar dari Ukraina harga minyak goreng melonjak tinggi, makanya CPO kita pasti kena. Mengingatkan juga maka waktu itu krisis minyak goreng terjadi pada 2022 pada saat awal dari perang di Ukraina, ini yang saya sampaikan bahwa fenomena global akan mempengaruhi dan merembes ke seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia yang harus kita waspadai," ujar Sri Mulyani.


[-]

-

Gubernur BI: Urusan Perut Rakyat Harus Selesai
(haa/haa)

Sentimen: negatif (88.8%)