AKURAT.CO Eks Wapres Jusuf Kalla (JK) tidak mempersoalkan rendahnya elektabilitas Anies Baswedan. JK yang meng-endorse Anies menilai hal itu biasa, dan tidak menutup peluang untuk membalik keadaan, seperti yang dialami Presiden Donald Trump, pada Pilpres AS tahun 2016 yang lalu.

Dia menganggap hasil survei tidak melulu akurat. Tak hanya di Indonesia, di luar negeri hasil survei bisa saja tidak terbukti ketika hari pemilihan digelar.

"Trump juga rendah sekali elektabilitasnya menurut peneliti, tapi Trump terpilih," kata JK, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Menurutnya, Anies juga mengalami hal seperti itu ketika berkontestasi pada Pilgub DKI. Elektabilitas Anies melorot namun nyatanya terpilih menjadi Gubernur DKI mengalahkan petahana dan calon lainnya.

"Waktu di DKI juga Anies terendah kan posisi ketiga tapi kemudian dia terpilih," tuturnya.

JK menganggap pola perhitungan survei tidak bisa dijadikan rujukan mutlak untuk membaca pilihan masyarakat. Sebab, lembaga survei hanya mengambil 1200 responden sebagai sampel, dari total pemilih yang jumlahnya ratusan juta.

"(Di DKI) Itu lebih kecil kurang lebih 7 juta pemilih diwakili 1200. Apalagi 1200 yang disurvei dengan jumlah pemilih (di Indonesia) 205 juta itu kan tidak mudah membawa ke situ," ucapnya.