AYOBANDUNG.COM - Langit malam ini, Selasa (1/8), akan dihiasi oleh fenomena Bulan Purnama super (Supermoon) atau bulan purnama ini.

Perbedaan ukuran antara Supermoon dengan Bulan Purnama biasa mungkin tidak langsung terlihat dengan mata telanjang.

Namun, fenomena ini masih bisa dapat dilihat langsung oleh mata manusia.

Supermoon mengorbit sedikit lebih dekat ke Bumi daripada rata-rata Bulan, sehingga tampak sedikit lebih besar dan lebih terang. Hal ini terjadi karena Bulan memiliki orbit elips Bumi.

Jarak perigee (terdekat) dan apogee (terjauh) Bulan dapat berkisar antara 363.400 hingga 405.500 kilometer, mengutip Live Science.

Baca Juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Tidak Takut Si Jalakharupat Rusak Oleh Konser Dewa

Fenomena antariksa ini dijelaskan oleh peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin sebagai mirip dengan melihat fenomena Bulan Purnama biasa.

Supermoon adalah purnama terdekat, sehingga ukurannya lebih besar dari rata-ratanya.

Fase purnama adalah kondisi saat seluruh permukaan bulan yang menghadap ke Bumi memantulkan cahaya Matahari.

Jarak antara Bumi dan Bulan saat itu mencapai 357.528 kilometer.

Baca Juga: Alasan Kenapa Jawa Bali Tidak Dibangun Jembatan, Padahal Jaraknya Cuma 5 Km, Sengaja Dipisah karena Ini?

Fenomena Supermoon ini bisa dilihat langsung oleh masyarakat tanpa alat penglihatan tambahan dan dapat diamati sepanjang malam.

Fenomena ini bisa dilihat semenjak matahari terbenam dan Bulan mulai terlihat di ufuk timur sampai menjelang terbenam di ufuk barat saat pagi hari.

Fenomena Supermoon akan berlangsung di Indonesia pada Rabu (2/8) mulai pukul 01.31 WIB, 02.31 WITA, dan 03.31 WIT.***