Sentimen
Netral (79%)
31 Jul 2023 : 13.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok, Mataram, Singkawang, Cilegon

Partai Terkait

Cilegon Jawara Kota Intoleran, Depok Kedua

31 Jul 2023 : 13.55 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Cilegon Jawara Kota Intoleran, Depok Kedua
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil riset Setara Institute mengungkap Kota Cilegon menduduki peringkat 94 atau peringkat terakhir Index Kota Toleran 2022 dengan skor 3,227. Posisi pertama atau kota paling toleran diraih Singkawang dengan skor 6,583.

Menyusul Cilegon, ada Kota Depok menduduki peringkat ke-93 Index Kota Toleran 2022 atau satu posisi diatasnya. Kemudian berturut turut di posisi 92 diisi oleh Kota Padang, posisi 91 Kota Sabang dan di posisi 90 terdapat Kota Mataram.

Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan menyampaikan kota-kota yang berada di peringkat terendah Indeks Kota Toleran 2022 salah satu faktornya terdapat kepemimpinan yang mengedepankan identitas agama tertentu.

-

-

"Baik pada visi dan misi cenderung akan menerbitkan kebijakan-kebijakan favoritisme identitas agama yang mewakili dirinya," kata Halili dalam keterangannya.

Tak hanya itu, Halili mengatakan pemerintah kota memiliki kecenderungan untuk menyelenggarakan program-program yang eksklusif dan hanya berorientasi kepada kelompok tertentu. Hal ini tak lepas dari perspektif mayoritaniasme atau perspektif viktimisme minoritas-mayoritas yang menjadi dasar penyelenggaraan kebijakan.

"Masyarakat sipil di kota-kota dengan perspektif favoritisme dan formalisme cenderung kehilangan daya nalar demokrasinya. Daya interaksi kritis masyarakat melemah dan terjadi pengabaian terhadap kelompok-kelompok minoritas," kata Halili.

Tak hanya itu, Halili mengatakan kota dengan indeks toleran rendah terdapat faktor pemerintah kota yang tidak mengelola kehidupan kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat. Pemerintah kota, lanjut dia, juga kurang memfasilitasi kebebasan merayakan hari-hari besar agama.

"Jika keadaan ini berlangsung secara terus menerus, langkah-langkah kekerasan terhadap kelompok rentan dapat dengan mudah terjadi, karena masyarakat sudah kehilangan kuasa untuk menemukan perekat hubungan antar kelompok yang berbeda identitas," kata dia.

Kota Cilegon sempat menjadi sorotan publik lantaran dikenal sebagai kota yang tak memiliki rumah ibadah bagi umat Nasrani. Polemik ini terungkap ketika rencana pembangunan gereja di Gereja HKBP Maranatha di Cilegon mengalami penolakan.

Hal ini bermula setelah ada momen penandatangan petisi penolakan pembangunan gereja tersebut dari masyarakat setempat. Bahkan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon ikut menandatanganinya.

Pada September 2022, Wali Kota Cilegon Helmy Agustian sempat berkomentar soal polemik ini. Ia mengklaim proses perizinan pembangunan gereja masih berproses di tingkat kelurahan, belum sampai tingkat wali kota.

"Pertama, ini dalam proses, proses masih di tingkat kelurahan. Jadi belum pernah sampai di wali kota. Adapun yang kemarin diberikan kemarin itu informasi menjalankan proses," kata Helldy usai bertemu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Rabu (14/9).

Belum ada pernyataan dari wilayah-wilayah yang disebut Setara Institute dalam risetnya ini, terutama dari Kota Cilegon dan Kota Depok.

PKS ragu

Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan ragu temuan Setara Instiitute ini. Dilansir dari Detik, jubir PKS Muhammad Kholid menyoroti kehidupan umat beragama di Depok di mana wali kotanya adalah kader PKS.

"Kami meragukan hasil temuan tersebut. Fakta empirisnya, kerukunan umat beragama di Depok sangat baik," kata Kholid kepada wartawan, Jumat (7/4).

Kholid merujuk data Kementerian Agama RI, yakni Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Depok yang menurutnya cukup tinggi. Menurutnya, kehidupan antarumat beragama di Depok terjalin harmonis.

"Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Depok itu masuk kategori tinggi dibandingkan Indeks KUB rata-rata nasional. Indeks KUB ini dirilis resmi oleh Kementerian Agama RI yang mengukur tingkat toleransi, kesetaraan, dan kerja sama antarumat beragama. Dan kita juga bisa menyaksikan harmoni kehidupan antarumat beragama di Depok terjalin," kata Kholid.

Kholid juga menyebut Pemkot Depok telah memberikan kebijakan afirmatif bagi seluruh umat beragama dengan program Bimbingan Rohani yang melingkupi supporting kegiatan keagamaan seluruh umat beragama secara adil.

(rzr/sur)

[-]

Sentimen: netral (79%)