FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua DPP PSI Dedek Prayudi membandingkan dua skandal korupsi. Kasus Century dan Base Transceiver Station (BTS).

Meski sama-sama merugikan negara dengan jumlah fantastis, kasus ini disebut diperlakukan berbeda. 

Pria yang karib disapa Uki itu mencontohkan pembentukan panitia khusus (pansus). Di kasus Century, DPR membentuk pansus.

“Dulu waktu skandal korupsi Century senilai ±6 triliun, DPR RI membentuk pansus Century,” kata Uki dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (31/7/2023).

Ada 30 nama dari berbagi fraksi di DPR RI waktu itu yang ditunjuk jadi anggota pansus. Tepatnya pada Desember 2009 melalui rapat paripurna.

Kini, penanganan korupsi BTS disebut Uki berbeda. Padahal kasus tersebut juga melibatkan orang-orang besar. Mulai dari menteri hingga pimpinan perusahaan. 

Angka kerugian negara pun lebih fantastis lagi. Namun DPR RI dilihatnya hanya tiarap.

“Sekarang skandal korupsi BTS senilai Rp8 triliun lebih, DPR RI milih tiarap bareng-bareng,” pungkasnya.

Korupsi BTA sendiri menyeret eks Menyeri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate. Setelah ditetapkan tersangka dan dipecat, Sekjend NasDem itu kini telah ditetapkan sebagai terdakwa.

Selain Johnny, Menteri Pemudan dan Okahraga Dito Ariotedjo pun disebut-sebut dalam kasus ini. Ia telah menjalani pemeriksaan oleh kejaksaan agung.

(Arya/Fajar)