Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sleman
Kasus: covid-19, pengangguran
Tokoh Terkait
Urai Pengangguran, Dunia Pendidikan dan Usaha di DIY Harus Berkolaborasi
Krjogja.com Jenis Media: News
Sekda DIY Beny Suharsono. (Foto : Fira Nurfiani)
Krjogja.com - SLEMAN - Pendidikan vokasi sangat penting mengingat tenaga kerja terbanyak di DIY adalah lulusan SMA/SMK. Guna menangkap peluang dunia pendidikan dengan dunia kerja atau dunia usaha harus ada kolaborasi kebutuhan antara dunia usaha dengan sekolah vokasi. Tanpa upaya tersebut angka pengangguran tidak bisa diurai.
Hubungannya dengan kemiskinan di DIY agar mendorong semangat untuk berdaya saing. Karena ciri khas atau karakteristik warganya yang kangen rumah, sementara tenaga kerja banyak diserap dunia usaha berskala besarnya di luar DIY.
Demikian ditekankan Sekda DIY Beny Suharsono di Sleman, Sabtu (29/07/2023). Pendidikan vokasi ini harus profesional dan seiring dengan kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha maupun dunia usaha.
"Jika ini bisa menjadi bagian dari rentetan peristiwa maka semuanya bisa berkolaborasi mendukung pengentasan kemiskinan di DIY. Karena garis kemiskinannya naik lagi jika tidak didukung dengan dunia pendidikan maka upah tenaga kerja akan pada level SMA, kepentingan vokasi ada disitu," tuturnya.
Beny menyatakan kondisi tersebut riil, sehingga Pemda DIY mendorong percepatan program vokasi ini cepat terlaksana. Dalam hal ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY didorong bisa melakukan percepatan program vokasi yang dihubungkan langsung dengan dunia usaha maupun dunia kerja.
“Jika melihat data kelulusan SMK semua kejuaraan di wilayah kabupaten/kota se-DIY sejumlah sekitar 28.000 setiap tahunnya. Kita berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dengan skema siap bekerja, wirausaha dan kesempatan melanjutkan studi sesuai mekanisme kelulusan SMK," papar Kepala Disnakertrans DIY Aria Nugrahadi.
Aria menjelaskan adanya kolaborasi dunia usaha dan pendidikan ini bagian mendorong upaya-upaya adanya demand driven atau bagaimana kebutuhan skill tenaga kerja sesuai kebutuhan industri. Hal tersebut sesuai amanat Perpres No.68 tentang revitalisasi pendidikan.dan pelatihan vokasi maka Kadin DIY didukung Kadin Indonesia bidamenjadi lokomotif penggerak.
"Salah satu intervensi programnya melakukan piloting di 40 perusahaan di DIY yang menghasilkan tenaga pelatih tempat kerja serta memudahkan proses perekrutan. Dengan demikian perusahaan di DIY mempunyai tenaga pelatih tempat kerja sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja kedepannya," ungkapnya.
Secara umum, Aria menyatakan tingkat pengangguran terbuka di DIY turun menjadi 3,49 persen per Maret 2023 berdasarkan rilis BPS. Kondisi ini sebagai salah satu bentuk dari dinamika dunia kerja pasca pandemi Covid-19 yang semakin membaik. Pihaknya sekaligus mengupayakan langkah-langkah kolaborasi yang muaranya guna menekan tingkat pengangguran terbuka tersebut. (Ira)
Sentimen: positif (79%)