Sebanyak 1.835 calon mahasiswa lolos masuk Universitas Airlangga (Unair) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dari total 20.735 pendaftar tahun ini.

Mohammad Nasih Rektor Unair menyatakan, total mahasiswa yang tahun ini masuk Unair melalui SNBP atau sebelumnya bernama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) meningkat dari tahun sebelumnya.

“Dibandingkan dengan tahun lalu naik, dibandingkan dengan daya tampungnya juga ada selisih kenaikan, karena sesungguhnya daya tampung kita hanya 1.760 dan kita saat ini menerima 1.835, artinya yang kita terima adalah 104 sekian persen dari daya tampung,” ucapnya saat berada di Gedung Rektorat Unair Kampus C Surabaya pada Selasa (28/3/2023).

Ia mengatakan, peningkatan daya tampung tersebut juga karena Unair saat ini memiliki program D3 yang tahun sebelumnya belum diikutsertakan.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyatakan bahwa peningkatan kuota penerimaan calon mahasiswa yang dialami Unair tahun ini, juga dialami di tahun sebelumnya.

“Sebagaimana tahun-tahun yang lalu juga, Unair mengalami peningkatan yang signifikan dari penerimaan KIP kuliah,” ungkapnya.

Mohammad Nasih Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya saat berada di Gedung Rektorat Unair Kampus C Surabaya, pada Selasa (28/3/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Dengan kesempatan yang didapat oleh calon mahasiswa baru tersebut, ia berpesan agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena menurutnya, tidak semua orang memiliki keberuntungan tersebut.

“Oleh karena itu, sekali lagi selamat atas prestasi dan capaian yang luar biasa, bagi kawan-kawan yang diterima, khususnya diterima di Unair karena dari 20 ribu sekian, hanya 1800-an saja yang kita bisa seleksi, karena daya tampung kita segitu,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan, agar calon mahasiswa yang telah lolos tersebut melakukan daftar ulang yang dibuka mulai 30 Maret hingga 5 April, dengan informasi lengkap di website kampus. Karena tegasnya, jika tidak daftar ulang, akan ada sanksi blacklist selama dua tahun kepesertaan.

“Tahun ini pasti tidak bisa dan tahun yang akan datang juga tidak bisa ikut lagi, kecuali dia ikut di swasta, kalau di PTN yang bersangkutan kita akan block untuk tidak bisa ikut lagi dalam seleksi nasional, tentu kita berharap di seleksi mandiri pun demikian,” jelasnya.

Ia juga berharap, dalam daftar ulang nanti dapat melengkapi seluruh dokumen, termasuk kondisi ekonomi. Menurutnya, agar tidak ada kesalahan hitung golongan UKT yang harus dibayarkan mahasiswa.

“Kami akan melakukan proses verifikasi, tentu saja dan ini juga nanti kalau ada yang mbujuki akan menyebabkan adanya kegagalan dalam proses berikutnya,” ucapnya.

Sebagai diketahui, calon mahasiswa yang mendaftar berasal dari 775 sekolah di 34 provinsi di Indonesia, dan dari seluruh provinsi tersebut, didominasi oleh Jawa Timur.(ris/ihz/ipg)