Sentimen
Positif (99%)
30 Jul 2023 : 22.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Washington

Tokoh Terkait
Lloyd Austin

Lloyd Austin

Awas China Ngamuk, AS Mau Beri Senjata ke Taiwan!

30 Jul 2023 : 22.45 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Awas China Ngamuk, AS Mau Beri Senjata ke Taiwan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) meluncurkan paket bantuan senjata terbaru kepada Taiwan senilai US$ 345 juta (Rp 5,2 triliun) pada hari Jumat, (28/7/2023). Hal ini terjadi saat pulau itu terus menjadi titik panas antara Washington dengan rivalnya, China.

Anggaran tersebut merupakan bagian dari program senilai US$ 1 miliar (Rp 15 triliun) bernama Otoritas Penarikan Presiden (PDA) yang telah dialokasikan AS untuk ditransfer langsung dari persediaan Pentagon ke pulau itu tahun ini.

"Kami memikul tanggung jawab kami ke Taiwan dan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan diri mereka dengan sangat, sangat serius," John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan kepada wartawan Politico menjelang pengumuman paket bantuan senjata.

-

-

AS tidak merilis isi paket tersebut ke publik karena sensitifitas dengan China. Tetapi seorang mantan pejabat Pentagon mengatakan itu akan mencakup drone MQ-9 Reaper dan amunisi senjata kecil. Taiwan sendiri sebelumnya telah membeli Reaper dari AS, bersama dengan rudal canggih, jet tempur, dan senjata canggih lainnya.

Sementara AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, Washington telah lama mendukung kemampuan pertahanan diri Taipei. Status pulau itu semakin menjadi titik nyala dalam hubungan AS-China dalam beberapa tahun terakhir, karena Beijing berupaya menyatukan Taiwan dengan kedaulatannya.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan kepada anggota parlemen pada bulan Mei bahwa paket penarikan presiden sedang dikerjakan untuk Taiwan, tetapi butuh waktu berminggu-minggu untuk pekerjaan tambahan sebelum bantuan itu dapat diumumkan secara resmi.

Selain itu, tantangan berikutnya bagi Pentagon adalah harus bekerja melalui "kesalahan akuntansi" yang memaksa pejabat menyelesaikan paket untuk menghitung ulang nilai peralatan yang dikirim.

"Kesalahan terjadi ketika para pejabat menghitung nilai penggantian senjata alih-alih nilai senjata saat dibeli," Wakil Sekretaris pers Pentagon Sabrina Singh menjelaskan selama pengarahan. Akibatnya, bantuan ke Ukraina dinilai terlalu tinggi sebesar US$ 6,2 miliar.


[-]

-

'Ganggu' Kedaulatan China, Beijing Warning Keras AS
(haa/haa)

Sentimen: positif (99.2%)