Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: AFTECH
Tokoh Terkait
Tiga Peran AFTECH Dalam Digitalisasi Sistem Keuangan Nasional
Krjogja.com Jenis Media: News
Tiga Peran AFTECH Dalam Digitalisasi Sistem Keuangan Nasional
Krjogja.com - JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ada tiga peran penting Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH ) untuk mendorong digitalisasi sistem keuangan nasional.
Pertama, partisipasi AFTECH bersama seluruh industri fintech untuk bersama Bank Indonesia melanjutkan implementasi perluasan akseptasi QRIS, termasuk QRIS antarnegara serta akseptasi layanan BI Fast. Kedua, AFTECH punya peranan penting dalam peningkatan literasi digital dan edukasi kepada masyarakat.
Ketiga, dukungan AFTECH dalam pengembangan ekonomi keuangan digital yang dilakukan Bank Indonesia, Pemerintah pusat dan daerah termasuk digitalisasi UKM dan elektronifikasi bantuan sosial serta moda transportasi daerah.
“Ada tiga peran penting Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH ) untuk mendorong digitalisasi sistem keuangan nasional,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada peluncuran AFTECH AMS 2022/2023 di Jakarta, Kamis (27/07/2023).
Perry optimistis bahwa AFTECH dapat menjalankan dan meningkatkan peran penting ini sebagai penggerak dan berkontribusi dalam transformasi digital nasional untuk kemajuan negara dan terus berkontribusi membangun negeri demi Indonesia maju.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, tech winter yang melanda dunia dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh industri fintech di Indonesia. Ini karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkelanjutan.
“Success story Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi harus jadi bagian terpenting dari success story fintech. Karena itu, OJK berharap tren pertumbuhan fintech Indonesia tetap positif dalam jangka panjang. Apa yang dikenal tech winter di dunia internasional tampaknya dan seharusnya tidak terjadi di Indonesia,” ujar Mahendra.
Lebih lanjut Mahendra mengungkapkan, agar pertumbuhan fintech berjalan baik maka harus disertai penerapan good governance, risk and compliance, transparansi, mekanisme audit yang kredibel dan akuntabilitas sebagai perilaku kunci bisnis fintech.
“Kami yakin fintech di Indonesia mampu jadi bagian integral dari pembangunan ekonomi Indonesia. Inovasi dan solusi yang ditawarkan fintech sangat diperlukan Indonesia yang punya pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan, demografi yang besar dan stabilitas politik yang baik serta pembangunan sosial serta kesejahteraan yang cepat. AFTECH harus berperan besar untuk memperkuat industri fintech di Indonesia,” lanjut Mahendra.
Sementara itu, Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir mengatakan, di tengah lingkungan bisnis yang diwarnai oleh resesi global, industry fintech berperan penting dalam merespons tantangan-tantangan yang ada. Dalam konteks ini, kata Pandu, fintech menjadi solusi kunci untuk perusahaan dalam menjaga efisiensi dan efektivitas di tengah tekanan ekonomi.
Terkait fenomena tech winter, Pandu menegaskan, perusahaan fintech di Indonesia melihat bahwa fenomena ini dijadikan sebagai momentum untuk melakukan inovasi.
“Beberapa anggota AFTECH yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka meluncurkan berbagai inovasi produk dan layanan untuk mempertahankan kinerja perusahaan mereka. Hal ini menunjukkan industry fintech berkembang ke arah yang positif guna mendorong inklusi finansial mencapai target 90 persen pada 2024 dan memperkuat ekosistemm digital nasional. Kita yakin bahwa industry fintech Indonesia mantap melangkah ke arah keberlanjutan inklusi,” ujar Pandu. (Lmg)
Sentimen: positif (100%)