Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: teror
Tokoh Terkait
Rycko Amelza
BNPT Latih Desa Tolak Paham Radikal
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Terorisme merupakan fenomena sosial yang dinamis atau terus berubah seiring berjalannya waktu.
Dilihat dari serangkaian aksi teror yang terjadi 20 tahun terakhir, terdapat pergeseran tren di mana motif, modus operandi, hingga sasaran terus berubah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel menuturkan, pihaknya tengah menggencarkan program Desa Siap Siaga.
Baca Juga:
Perubahan Pergerakan Terorisme, Kepala BNPT: Mereka Gunakan Jubah AgamaProgram ini disebut Rycko membuat seluruh desa di tanah air untuk mampu menjaga keberagaman dan moderasi beragama.
"Lalu mampu menjaga kebinekaan dan keberagaman," kata Rycko saat Peringatan HUT ke 13 BNPT di Jakarta Pusat, Jumat (28/7).
Rycko menuturkan, nantinya setiap desa akan diberi pemahaman untuk menolak paham kekerasan hingga radikal.
"Kalau ada orang yang mengajak kekerasan dan mengajak perang, nanti mereka bisa memberikan informasi ke petugas terkait," jelas Rycko.
Rycko berujar, penanggulangan terorisme tidak cukup dilakukan hanya dengan pendekatan penegakan hukum.
BNPT ingin fokus pada pendekatan pencegahan dengan strategi kontra radikalisasi dan deradikalisasi.
"Pendekatan ini terbukti efektif memberikan dampak penurunan pada akar permasalahan terorisme yakni radikalisme," jelas Rycko yang memakai pakaian adat ini.
Baca Juga:
BNPT Kedepankan Pendekatan Kemanusiaan Redam Penyebaran Paham TerorismePembentukan kesiapsiagaan pada level desa/kelurahan merupakan sebuah gagasan baru yang dinilai dapat memberikan dampak besar pada pencegahan terorisme di Indonesia.
Desa sebagai struktur pemerintah terbawah menjadi titik yang tepat untuk menerapkan kebijakan pencegahan terorisme. Lalu menjadi ruang berkembangnya aktivitas terorisme dan rentan menghadapi ancaman terorisme.
Tentunya menyusun program dalam rangka membentuk kesiapsiagaan pada tingkat desa perlu disusun secara terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan.
"Sehingga dampak yang diharapkan dapat terwujud dan dapat mendukung upaya membangun kesiapsiagaan nasional," imbuh Rycko.
Program ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dengan menggandeng kementerian dan lembaga terkait yang berkepentingan.
Sebagai pilot project, program Desa Siap Siaga ini akan dilakukan di salah satu desa yang berada di Provinsi Banten.
Desa Siap Siaga kelak akan menjadi miniatur implementasi kesiapsiagaan secara nasional. Mengingat, Kesiapsiagaan Nasional merupakan salah satu program prioritas nasional dalam penanggulangan terorisme. (Knu)
Baca Juga:
Kepala BNPT Sebut Penegakan Hukum Jadi Jalan Terakhir Memberantas TerorismeSentimen: negatif (99.9%)