ilustrasi dok

Krjogja.com - SUKOHARJO - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo naikan status kasus dugaan penggelapan dana APBDes Krajan Kecamatan Weru senilai Rp 200 juta menjadi penyidikan. Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Pelaku sendiri diduga merupakan oknum perangkat Desa Krajan Kecamatan Weru.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo Bekti Wicaksono, Kamis (27/7) mengatakan, Kejari Sukoharjo masih melakukan penanganan kasus dugaan penggelapan dana APBDes Krajan Weru. Dalam perkembangannya sekarang status naik menjadi penyidikan. Hal tersebut berdasarkan Sprint nomor 1300/M.3.34/FD.2/07/2023 tertanggal 21 Juli 2023.

Kejari Sukoharjo sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Pelaku kasus dugaan penggelapan dana APBDes Krajan Weru diduga merupakan oknum perangkat desa. "Ada tujuh perangkat desa yang sudah kami panggil dan klarifikasi terkait dugaan penggelapan dana APBDes Krajan Weru. Status sekarang sudah naik ke penyidikan," ujarnya.

Kejari Sukoharjo belum bersedia membuka identitas oknum perangkat desa yang diduga pelaku penggelapan dana APBDes. Sebab sekarang masih dalam tahap pemeriksaan saksi. "Nanti akan diungkap oknum pelakunya setelah semua proses selesai," lanjutnya. (Mam)