Tim Sidak Pertamina memastikan Elpiji bersubsidi 3 kg atau melon tersedia dan aman di pangkalan. (Foto: Chandra AN)

Krjogja.com - SEMARANG - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) pastikan stok LPG (Elpiji) bersubsidi 3 kilogram (melon) masih aman.

Senior Supervisor Communication & Relations Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Marthia Mulia Asri menjelaskan bahwa untuk memastikan stok LPG bersubsidi 3 kilogram dalam keadaan aman Pertamina melakukan sidak di sejumlah titik.

"Pangkalan yang didatangi oleh Pertamina di Semarang antara lain pangkalan LPG di jalan Suyudono nomor 190, Kelurahan Barusari dan agen LPG di jalan Tambak Boyo Raya nomor 20, Kota Semarang," katanya, saat melakukan sidak, Jumat (28/7/2023).

Marthia menyampaikan, untuk memastikan penyaluran LPG subsidi 3 kg tepat sasaran pembeli diminta untuk membawa data KTP dan setiap transaksi akan dicatat oleh penjual melalui aplikasi MyPertamina.

"Proses pendataan sudah dimulai sejak 1 Maret 2023 masih berjalan hingga sekarang. Pendataan saat ini sudah 96 persen agen dan pangkalan di Jateng - DIY sudah siap menggunakan aplikasi microset ini, 60 persen transaksi sudah menggunakan aplikasi ini, diharapkan dapat membantu melihat pengguna atau KPM penerimanya tepat sasaran," jelasnya.

Sales Branch Manager Rayon I Pertamina Semarang, Agung Kaharesa Wijaya mengatakan, permintaan LPG subsidi 3 kg di Semarang per hari mencapai 86.320 tabung dan saat ini masih normal tidak ada peningkatan.

"Permintaan LPG 3 kg di Semarang sekarang masih normal tidak ada peningkatan," ungkapnya.

Sementara pemilik pangkalan LPG 3 kg di Jalan Suyudono no 190, Ninik mengatakan bahwa pasokan LPGS subsidi di tempatnya cukup aman karena selalu tersedia. Setiap pekannya kami dapat kiriman 4 kali dan per pengiriman akan diberikan 100 tabung.

Senada juga disampaikan Sunarto, pemilik pangkalan di jalan Tambakboyo no 20. Setiap harinya ia menerima 100 - 120 tabung yang dikirimkan oleh pertamina.

"Pembeli yang datang kalangan rumah tangga ada, umkm dan penjual kucingan atau dagangan lain juga ada. Sesuai aturan rumah tangga 1 dan UMKM 2," tandasnya. (Cha)