Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Gunung, Tasikmalaya, Banjarnegara, Sukabumi, Palembang
Kasus: mayat, pembunuhan
Tokoh Terkait
Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Ada dari Jakarta
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan tim kepolisian masih terus mendalami identitas para korban aksi serial killer dukun pengganda uang asal Banjarnegara TH alias Mbah Slamet.
Korban tewas aksi Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa itu sejauh ini diketahui mencapai 12 orang yang ditemukan terkubur di kebun hingga jalan setapak menuju hutan.
Satu korban yang sudah teridentifikasi adalah Paryanto asal Sukabumi, Jawa Barat. Dia diduga korban terakhir Mbah Slamet sebelum aksinya terbongkar polisi.
Adapun para korban lain meski belum diketahui identitasnya, Luthfi mengatakan baru bisa dilacak dugaan daerah asalnya saja yakni dari Gunungkidul (DIY), Tasikmalaya (Jawa Barat), hingga Jakarta.
Ia mengatakan 9 dari 12 korban dikubur di 5 lubang berbeda dengan isi satu sampai dua mayat yang disembunyikan tersangka.
"Di 5 liang berbeda. Isinya dua mayat dua mayat, terus sisanya satu satu," ujar Luthfi dalam konferensi pers, Rabu (5/4).
"Dari 9 [mayat belum teridentifikasi] itu 6 laki-laki dan 3 perempuan, yang rata-rata umur 40 dan 50 [tahun], dan 3 perempuan umur 25 dan 35 [tahun]," imbuhnya.
Dari hasil analisa yang didapat pihak kepolisian, Luthfi mengatakan pihaknya berhasil mengidentifikasi satu orang korban berjenis kelamin laki-laki dan merupakan warga Gunung Kidul (DIY).
"Satu warga gunung kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2," kata Luthfie.
Selain itu, ada pula dua warga Tasikmalaya laki-laki perempuan dikubur di liang nomor 3. Kemudian 2 warga Jakarta laki perempuan dikubur di liang nomor 4.
"Jadi, satu liang (ada) 2 mayat. Terus ada warga Palembang atas nama Muryati dikubur di liang yang sama di liang nomor 5," ucapnya.
Terakhir, kata Luthfi, ada dua warga Yogyakarta dikubur di liang nomor 8.
"Jadi rinciannya, dua jenasah dikubur di 5 liang, jadi 5 liang itu dua, dua, dua terus sisanya satu, satu," katanya.
Dirinya juga mengimbau masyarakat agar melaporkan apabila ada keluarga yang berasal dari sejumlah wilayah itu yang hilang.
"Yang merasa anggota keluarganya hilang atau belum ditemukan atau belum pulang segera menghubungi Polres Banjarnegara untuk kita lakukan data antemortem," tuturnya.
"Jadi data sebelum meninggal kita lakukan pengecekan terhadap keluarganya dan sebagainya bahwa benar jenasah itu adalah keluarganya dia sehingga kita bisa tuntas," kata Luthfi.
Seluruh korban, kata Luthfi, dikubur di TKP yang sama di kebun milik tersangka.
Dia mengatakan di masing-masing lubang itu didapati botol-botol air mineral kemasan. Selain itu, berdasarkan hasil pengungkapan medis didapati para korban mati lemas tanpa ada unsur kekerasan.
Ia menjelaskan Laboratorium Forensik Polda Jateng masih akan memeriksa kandungan dugaan racun dalam botol minuman tersebut.
"Dugaan sementara pelaku memberi korban minuman yang mengandung potasium, tapi ini masih didalami kandungan racun yang digunakan," katanya
Terpisah, dari keterangan pers yang diterima, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan ada dua warga Lampung yang menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet di Banjarnegara.
"Dua dari 12 korban berdasarkan hasil koordinasi dengan Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal dan Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo bahwa korban pasangan suami istri merupakan warga Pesawaran atas nama Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih," kata Pandra di Lampung Selatan, Rabu.
Dia mengatakan Polda Lampung bakal membantu Polda Jawa Tengah untuk melakukan penyelidikan terkait adanya warga Lampung yang menjadi korban penipuan pengganda uang oleh tersangka Mbah Slamet.
"Kami akan membantu untuk penyelidikan korban asal Lampung," katanya.
Lanjut dia, Polda Lampung berencana akan mengambil sampel DNA terhadap keluarga almarhum.
"Rencananya Tim DVI Biddokes Polda Lampung akan melakukan pengambilan Sampel DNA pada Keluarga kedua almarhum, kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Pesawaran dan Pemda setempat," kata dia.
Sebelumnya, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka Mbah Slamet mengaku telah membunuh 10 orang sejak tahun 2020, namun yang bersangkutan lupa nama-nama korbannya.
"Ini sesuai dengan jumlah jenazah yang kami temukan (hingga 3 April)," katanya.
Dari 10 jenazah korban pembunuhan itu, kata Kapolres, satu jenazah sudah teridentifikasi yakni asal Sukabumi dan telah dijemput keluarganya pada Senin (3/4) malam.
(psr/kid)[-]
Sentimen: negatif (100%)