Sentimen
Negatif (99%)
28 Jul 2023 : 18.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

Penuding Airlangga Hartarto Soal Kericuhan Diskusi Generasi Muda Partai Golkar Terancam Dilaporkan ke Polisi

28 Jul 2023 : 18.44 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Penuding Airlangga Hartarto Soal Kericuhan Diskusi Generasi Muda Partai Golkar Terancam Dilaporkan ke Polisi

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan pihak yang menuding kericuhan dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) karena suruhan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto bisa terancam dilaporkan ke pihak yang berwajib karena pencemaran nama baik.

"Sekarang kan semua apapun itu Airlangga, apapun Airlangga. Ini mereka harus buktikan itu. Kalau enggak mereka juga bisa dituntut balik pencemaran nama baik dan fitnah," tegas Mekeng kepada wartawan pada Kamis, 27 Juli 2023.

Mekeng meminta agar penuding Airlangga biang kericuhan dalam diskusi GMPG yang mengakibatkan sejumlah wartawan menjadi korban tidak seenaknya berbicara.

Baca Juga: Diskusi Generasi Muda Partai Golkar Ricuh Hingga Wartawan Kena Imbas, Inisiator: Kami Siap Bertanggung Jawab

"Emangnya semua yang diperbuat ini Airlangga? Sama juga kayak di negara ini, semua kalau jelek semua ini seolah-olah Jokowi," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono. Dia membantah dan menyebut kericuhan yang terjadi pada siang kemarin di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta bukan perintah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

"Airlangga tidak pernah memberikan instruksi sperti itu," tegasnya.

Baca Juga: Safari Politik ke PKB dan Golkar, Puan Maharani Berharap Bisa Hasilkan Kerja Sama Lagi

Dave menjelaskan, semua kegiatan partai harus dijadwalkan oleh Sekretaris Jendral Partai Golkar.

"Di luar itu, berarti giat liar dan juga memang tidak ada agenda acara partai hari ini di lokasi tersebut," jelasnya.

Penggerudukan diskusi tersebut terjadi sekitar pukul 14.10 WIB, ketika acara akan dimulai. Ketika itu awak media masih berkumpul di sebuah ruangan. Namun tiba-tiba terdengar kericuhan di luar ruangan, sehingga para awak media berinisiatif untuk bergegas ke sana.

Awak media lalu mencoba mengabadikan momen tersebut dengan mengambil gambarnya. Namun ternyata hal itu malah menyulut emosi massa tak dikenal itu.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Diisukan Dikudeta, Bambang Soesatyo Ungkap Kondisi Golkar

Seorang juru kamera dari Kompas TV terkena pukul saat merekam momen cekcok itu. Salah satu jurnalis CNN Indonesia TV juga mencoba merekam kericuhan menggunakan telepon selularnya.

Alhasil, ponsel jurnalis tersebut dirampas dan dilempar oleh salah satu orang dari massa tak dikenal itu. Kericuhan sempat mereda sekitar 15 menit.

Namun setelah itu cekcok antara massa tak dikenal dan panitia kembali terulang. Mereka memaksa untuk masuk ke ruang diskusi. Tak hanya itu, massa juga memaksa awak media untuk meninggalkan ruang diskusi dengan cara melempari kursi.

Salah satu jurnalis dari Kompas.com menjadi korban pelemparan kursi tersebut, sehingga awal media lainnya lari untuk menyelamatkan diri. Selang 10 menit kemudian, barulah datang aparat kepolisian dan membubarkan massa.***

Sentimen: negatif (99.9%)