Kepala KUA Panjatan, Zamroni MSi sedang memberikan pembekalan di SLN Negeri 1 Kulonprogo. (fotoL istimewa)

Krjogja.com - KULONPROGO - Seluruh perangkat akademika Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan orang-orang hebat dan pilihan Tuhan untuk mengemban tugas mulia menampung dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar atau pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang tidak spesifik kepada satu kebutuhan tapi untuk semua kebutuhan khusus sesuai amanat PP nomor 72/ 1991, pasal 4 ayat 1.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogakarta (DIY), Zamroni SAg MSi saat memberikan pembekalan dan pengajian HUT SLB Negeri 1 Kulonprogo, Selasa (25/7/2023).

Dalam motivasinya, Zamroni menegaskan, anak merupakan amanah dari Tuhan yang wajib dijaga, dirawat, dididik dan dibesarkan secara wajar, jangan sampai terabaikan dan diacuhkan.

"Anak-anak yang secara kodrati dilahirkan sebagai anak tidak seperti anak-anak normal lainnya justru harus diterima dengan ikhlas agar menjadi ladang pahala kita," ungkapnya.

Anak-anak berkebutuhan khusus merupakan bukti kasih Tuhan kepada kita baik orang tua/ wali dan para pendidik, yang harus kita didik sepenuh hati guna menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, beradaptasi secara optimal sesuai harkat dan martabat sehingga terwujud anak Indonesia berkualitas berakhlak mulia dan sejahtera.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka ada empat hak anak yang harus dipenuhi yakni hak nondiskriminasi, hak kepentingan terbaik, hak hidup berkembang dan hak penghargaan terhadap pendapat anak (Undang-Undang nomor 23/2022 tentang Perlindungan Anak).

Anak-anak berkebutuhan khusus mempunyai hak untuk dididik, diarahkan agar menjadi manusia dewasa berprestasi dan mampu bersosialisasi.

"Hal ini sesuai hadits, Ajarilah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian," terang Zamroni mengutip hadits dari Kholifah Umar bin Khattab.

Mengacu hadits tersebut maka sistem pendidikan kekinian bagi anak-anak didik tanpa terkecuali pada anak-anak berkebutuhan khusus penting, agar tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak baik bagi tumbuh berkembangnya anak.

Kepala SLBN 1 Kulonprogo, Titin Nurhayati MPd mengatakan anak didiknya sering meraih juara tingkat nasional cabang olahraga, boga dan keterampilan. Prestasi membanggakan dan harus dipertahankan.

Pihaknya telah menandatangani MoU dengan instansi terkait dalam pelaksanaan program dan pembinaan sosial kemasyarakatan. "Kami juga anjangsana ke pondok pesantren, yayasan yatim piatu dan baksos pemberian santunan pada warga yang membutuhkan termasuk tukang becak," ujarnya. (Rul)