LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Bagaimana jika telat bangun dan lupa membaca niat puasa Asyura setelah adzan Subuh, pagi, atau siang hari saat hari pelaksanaan shaum? 

Puasa Asyura dianjurkan untuk ditunaikan umat muslim di Bulan Muharram yang sering dilakukan.

Puasa Asyura adalah puasa sunnah pada 10 Muharram. Pada tahun ini, puasa Asyura dilaksanakan pada 28 Juli 2023.

Baca Juga: Umat Islam Wajib Tahu! 10 Muharram Ternyata Hari Raya Yahudi, Lakukan Ini Agar Jadi Pembeda

Niat puasa Asyura biasanya dibaca mulai 9 Muharram malam.

Namun, bagaimana jika lupa baca niat puasa Asyura, apakah boleh baca niat puasa Asyura paling lambat setelah adzan subuh, pagi hari bahkan siang hari?

Ibadah puasa Asyura tak jauh beda dengan ibadah puasa lainnya. Puasa Asyura menjadi istimewa karena memiliki banyak keutamaan.

Salah satu keutamaan puasa Asyura sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits yakni mengampuni dosa satu tahun lalu.

Puasa Asyura diawali dengan membaca niat sebelum masuk waktu Subuh, makan sahur dan menahan hawa nafsu hingga Maghrib tiba.

Baca Juga: CATAT! 10 Muharram Jatuh pada 28 Juli 2023, Kerjakan Puasa Asyura Agar Dosa Setahun Dihapus, Begini Niatnya

Mengutip NU Online, Syakir NF memerinci penjelasan terkait puasa Asyura. Dia menerangkan bahwa untuk melaksanakan puasa Asyura terlebih dahulu membaca niat pada malam hari.

Adapun niat puasa Asyura sebagai berikut:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatil asyura lillahi ta‘ala

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Swt.

Syekh Zainuddin Bin Abdul Aziz Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu'in menyebut, umat Islam boleh memulai puasa Asyura dengan membaca niat puasa asyura dalam hati dari pagi hingga sebelum matahari tergelincir ke Barat (zawal).

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat, 28 Juli 2023 Singkat Tentang Cinta Kepada Sesama Manusia Karena Allah SWT

Ini juga bisa dilakukan dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

Apabila baca niat puasa Asyura usai subuh, maka puasanya tetap sah asalkan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan.

Hal-hal yang membatalkan puasa diantaranya makan, minum, bersetubuh atau berhubungan suami istri, atau muntah dengan sengaja, merokok, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam, merokok.

Selain puasa Asyura, di hari Asyura umat Islam dianjurkan memperbanyak dzikir dan istighfar kepada Allah.

Imam Al-Ajhuri berkata bahwa barang siapa yang membaca, 'Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir' sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan di tahun tersebut.

Dengan demikian, jika niat puasa Asyura dibaca setelah adzan Subuh, pagi, atau siang di hari H, puasanya tetap sah dengan catatan tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkannya.