Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Respons Kemenko Perekonomian soal ancaman tembak wartawan
Alinea.id Jenis Media: News
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi usai sang menteri, Airlangga Hartarto, diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Pemeriksaan terkait kasus korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya, termasuk minyak goreng (migor).
Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto mengatakan, pihaknya telah mengklarifikasi bahwa tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengucapkan kata-kata tembak.
Menurutnya, Protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya, Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata.
“Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan,” katanya dalam keterangan, Selasa (25/7).
Sebelumnya, pengawalan terhadap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto diwarnai kericuhan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar JAM Pidsus Kejaksaan Agung, Senin (24/7). Pemeriksaan terkait kasus korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya, termasuk minyak goreng (migor).
Menurut pantauan Alinea.id, Airlangga telah memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan di sana. Namun, Airlangga enggan untuk memberikan keterangan lebih lanjut dan menjawab pertanyaan dari awak media.
Airlangga langsung berjalan menuju mobilnya. Wartawan menghampiri dan berusaha untuk menggali keterangan lebih lanjut.
Tidak lama, para pengawal Airlangga langsung membuat batas untuk memastikan Ketua Umum Partai Golkar itu sampai di dalam mobil tanpa tersendat jurnalis. Kericuhan pun terjadi dalam upaya tersebut.
Sentimen: negatif (96.8%)