Salah satu penampilan finalis audisi Senandung Nusantara 2023. (foto: devid permana)

YOGYA - Final audisi menyanyi (solo vocal) bertajuk 'Senandung Nusantara 2023' digelar di Ballroom The Rich Jogja Hotel, Kamis (20/7/2023) malam, diikuti 20 peserta terbaik. Para finalis menampilkan kemampuan bernyanyi terbaiknya di depan dewan juri dan tamu undangan.

Senandung Nusantara diselenggarakan kerja sama antara Polda DIY, Radio Sasando FM Yogyakarta dan Paguyuban Nusantara Yogyakarta.

Terpilih 10 finalis terbaik yaitu, Rosa Damayanti, Pramudya Wijaya, Bilqista Ratu Jini, Daud Wass, Michelle Angelina, Matthew Adriel Timung, Nidia Rafika, Abisha Bimo Bryosanda, Wiranika Tiara Putri Saraswati, Raden Rama Widya Kartika Yudha.

Kesepuluh finalis terbaik mendapatkan uang pembinaan masing-masing Rp 10 juta, trofi dan sertifikat. Sedangkan 10 finalis lainnya mendapatkan uang pembinaan masing-masing Rp 1 juta.

Dewan juri terdiri Linda Sitinjak, Yoyo Coy, Hastono, Bagus Mazasupa, Asriuni Pradipha

Adapun lagu yang dibawakan Pop Indonesia, dengan aspek penilaian meliputi uniqueness, performance, good looking (penampilan), insting musical (penjiwaan saat membawakan lagu), teqnique (teknik vokal) dan factor X.

Daniel Damaledo (owner Radio Sasando FM Yogya) menuturkan, peserta yang mendaftar audisi menyanyi Sanandung Nusantara 2023 mencapai 300 orang, yang kemudian diseleksi secara bertahap hingga terpilih 10 terbaik. Sementara itu, Dr Jacky Latupeirissa MA MTh (perwakilan Paguyuban Nusantara Yogyakarta) mengapresiasi kegiatan ini dan berharap berkelanjutan.

Wakapolda DIY Birigjen Pol R Slamet Santoso SH SIK mengatakan, kegiatan lomba nyanyi Senandung Nusantara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-77 dengan melibatkan banyak pihak/mitra.

Menurutnya, lomba nyanyi ini menjadi wadah berprestasi generasi muda Yogyakarta yang berbakat di bidang seni tarik suara. Peserta (10 besar) akan dibina/dilatih lebih lanjut untuk diorbitkan menjadi penyanyi profesional mewakili Yogyakarta, dan tentunya bagi dirinya sendiri.

"Yogyakarta ini juga disebut Indonesia Mini, karena banyak mahasiswa luar daerah yang studi di sini, mereka membawa budayannya masing-masing. Melalui lomba ini mereka saling mengenal dan diharapkan memperkuat kerukunan dan tentunya mendukung kamtibmas di Yogyakarta. Semangat bhinneka tunggal ika dan keberagaman terus ditumbuhkan lewat kegiatan ini," katanya. (Dev)