Sentimen
Negatif (66%)
24 Jul 2023 : 02.15
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Jangan Ada Lagi Ujaran Kebencian

24 Jul 2023 : 09.15 Views 1

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Jangan Ada Lagi Ujaran Kebencian

AKURAT.CO Presiden Jokowi mengingatkan agar pada Pemilu 2024 masyarakat lebih sehat dalam berdemokrasi. 

Diharapkan tidak ada lagi ujaran kebencian, berita bohong ataupun fitnah terutama di jagat maya.

"Jangan ada lagi ujaran kebencian, ndak. Jangan ada lagi berita bohong. Banyak itu yang di pemilu-pemilu sebelumnya, terutama di medsos, di media sosial. Jangan lagi ada fitnah-fitnahan," ujar Jokowi saat menghadiri Peringatan Harlah Ke-25 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Stadion Manahan, Surakarta, Minggu (23/7/2023).

baca juga:

Jokowi mengaku heran perseteruan di medsos sering kali menjurus kepada fitnah. Dia pun mengajak semua pihak agar tidak mudah menebar fitnah, terutama yang membawa-bawa agama.

"Sekali lagi jangan lagi ada fitnah-fitnahan. Utamanya ini juga ada di medsos. Saya kalau membaca medsos itu kadang-kadang geleng-geleng, kok mbek koyo ngeten. Sami-sami sederek, sami-sami sedulur, nggih mboten. Apalagi atas nama agama. Ini tidak boleh terjadi. Apakah bapak ibu setuju?" jelas Jokowi. 

Jokowi juga berpesan agar para petinggi parpol turut menjaga kondisi politik tetap dingin. Termasuk, para bakal calon presiden tidak boleh saling bertengkar. 

Dia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia satu, sehingga berkompetisi dalam pemilu sebaiknya dilakukan secara sehat.

"Lha wong yang di atas-atas saja ketua-ketua partai itu sering makan-makan bareng, capres-capres itu ngopi bareng. Lha kok yang di bawah saling bertengkar dan berkepanjangan, kanggeh nopo? Kita ini satu saudara, sebangsa dan Se-Tanah Air Indonesia. Ampun kesupen. Nggih mboten? Dan setelah berkompetisi setelah pemilu itu bersatu kembali sebagai sebuah bangsa yang besar," tuturnya.

Jokowi prihatin jika pemilu bahkan sudah selesai tetapi rakyat masih bertengkar. Dia berharap para kader PKB berkompetisi secara adil dalam pemilu.

"Sekali lagi, setelah berkompetisi, setelah pemilu kita bersatu kembali," imbuhnya.

Sentimen: negatif (66.3%)