AKURAT.CO Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membahas kemitraan strategis dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Prabowo bersama Menlu Retno Marsudi diterima Macron di Istana Elysee, Prancis, Sabtu (22/7/2023), setelah sehari sebelumnya menghadiri pertemuan 2+2 yang diikuti Menlu dan Menhan kedua negara.

Macron sempat berbincang sebentar ketika menyambut kedatangan Prabowo. Setelah itu, Presiden Prancis dua periode mengajak Prabowo dan Retno melakukan pembicaraan tertutup membahas kesiapan Indonesia memperkokoh kemitraan strategis dengan Prancis, berdasarkan prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.

“Saya ingin menggarisbawahi salah satu prinsip kebijakan pertahanan Indonesia 2020–2024, yaitu mengembangkan dan meningkatkan kerja sama internasional di bidang pertahanan, termasuk bekerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan,” kata Prabowo, melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, pagi tadi.

Kemitraan strategis Indonesia-Prancis turut membahas kerja sama pertahanan kedua negara. Kerja sama tidak sebatas  terkait alutsista, namun juga transfer teknologi, pengembangan dan produksi bersama, sampai kepada soal keamanan.

Menurut Prabowo, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kerja sama bidang pertahanan Indonesia-Prancis menjadi yang terbaik terutama pada program alih teknologi serta akuisisi peralatan pertahanan. Prabowo mengungkapkan hal itu pula ketika  menghadiri forum 2+2.

"Tadi pembicaraan 2+2 telah berjalan dengan sangat baik dan hubungan kita (RI-Prancis) khususnya di bidang pertahanan adalah yang terbaik dalam beberapa dasawarsa ini, dan sesuai perintah Presiden Jokowi ini artinya bahwa ke depan hubungan kedua negara akan berjalan untuk jangka waktu yang panjang," kata dia.