Sentimen
Positif (97%)
23 Jul 2023 : 07.18
Informasi Tambahan

BUMN: Baznas

Institusi: IPB

Kab/Kota: Surabaya, Bantul

Kasus: stunting

BRIN apresiasi Data Desa Presisi dalam penanganan stunting di Wukirsari Minggu, 23/07/2023, 07:18 WIB

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

23 Jul 2023 : 07.18
BRIN apresiasi Data Desa Presisi dalam penanganan stunting di Wukirsari
Minggu, 23/07/2023, 07:18 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Kebijakan Pembangunan BRIN Dr Mego Pinandito mengapresiasi penanganan stunting dengan menggunakan Data Desa Presisi. Hal ini disampaikan dalam Forum Diskusi tentang pengentasan stunting (perawakan pendek) di Kalurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri,Kabupaten Bantul, DIY,  Sabtu (22/7/2023).

Menurutnya, kualitas data yang benar adalah kunci  kesuksesan program penanggulangan stunting. Karena itu, Mega menilai, data desa presisi memberikan solusi.

"Atas kualitas data yang diinput dikarenakan proses pengambilan data dan verifikasinya menggunakan dasar ilmu pengetahuan. Selain itu menggunakan teknologi sebagai dasar menghasilkan kualitas dari data yang dihasilkan," kata Mega.

Karena itu, Ia memastikan, Rembuk Stunting menjadi penting karena bisa menjadi sarana saling belajar. Menurutnya, pola penanganannya dan data yang dihasilkan menjadi acuan untuk pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat dalam menurunkan program kepada masyarakat.

Pendiri Pitaloka Foundation Dr Rieke Diah Pitaloka menekankan, desa menentukan kemajuan masa depan Indonesia. 

"Kalau Indonesia mau maju harus berawal dari desanya yang maju," kata Rieke. Dalam kesempatan itu, Rieke mengapresiasi, Kelurahan Wukisari berani menjadikan Data Desa Presisi sebagai dasar dalam musrembang desa.

Apalagi, lanjutnya, dalam penanganan pengentasan stunting di Wukirsari. "Mari kita berjuang bersama menjadikan Desa Wukirsari sebagai pilot project untuk mengimplementasikan Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia," kata Rieke.

Rieke mengatakan, saat ini setiap sebelum pelaksanaan Musrembang akan diadakan pra Musrembang yang sudah menggunakan data desa presisi. Perumusan anggarannya bisa bersumber dari APBD kabupaten dan provinsi hingga APBN pusat.

"Jadi penyaluran program dari pusat pun akan bisa disalurkan dengan maksimal," kata Rieke.

Hadir juga Hadir juga Anggota DPR RI My Esti Wijayanti, Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko Purnomo, Lurah Kalurahan Wukirsari Susilo Hapsoro, Ketua DPRD Kabupaten Bantul Hanung Raharjo, dan Dekan FEMA IPB Dr Sofyan Sjaf, Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo. Selain itu, perwakilan Baznas Provinsi DIY dan  Wali Nagari dari Panampuang Kabupaten Agam Sumatera Barat untuk studi banding tentang Data Desa Presisi di Wukirsari.

Baca Juga: Pantes Elektabilitas Ganjar di Surabaya Capai 60 Persen

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: positif (97%)