AKURAT.CO Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menganggap biasa manuver sejumlah kader yang mengesankan diri mendekati Prabowo Subianto bukan mendukung Ganjar Pranowo selaku capres. Dansa-dansi politik yang ditunjukkan secara telanjang di hadapan publik, dianggap tidak mengurangi dukungan kepada Ganjar.

Sekretaris Tim Koordinator Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Deddy Sitorus menyatakan hal itu ketika disinggung manuver Budiman Sudjatmiko yang seolah menunjukkan internal belum solid menjalankan instruksi sang ketum, Megawati Soekarnoputri. Dia menilai hal ini sebagai dinamika biasa jelang pemilu.

"Kalau soal kader yang melakukan dansa-dansi politik, itu bagian dari dinamika politik biasa. PDI Perjuangan tidak pernah mengkhawatirkan itu," kata Deddy, di Jakarta, Jumat (21/7/2023) malam.

Deddy menegaskan, PDIP sama sekali tidak khawatir akan kehilangan dukungan karena suara di akar rumput tidak bergantung pada kader secara perorangan. "Sebab grassroot partai itu bukan milik perorangan tetapi disatukan oleh semangat dan ideologi yang sama," ujarnya.

Budiman yang diagendakan bakal dipanggil Dewan Kehormatan untuk mengklarifikasi aksinya mendatangi kediaman Prabowo dan secara terbuka menyiratkan dukungan, hingga kini tidak mengoreksi pernyataannya. Dalam sebuah tayangan podcast, anggota tim kampanye Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 malah menyebut Prabowo suksesor terkuat untuk Jokowi.

Deddy menilai manuver tersebut tidak mengurangi soliditas relawan pendukung Ganjar. Malahan dia meyakini 90 persen relawan pendukung Jokowi sudah merapat ke Ganjar. 

"Datanya ada lengkap pada saya sebab saya mengelola kordinasi relawan sejak 2014," tuturnya.