Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok, Washington, Seoul, Pyongyang
Tokoh Terkait
Geger Tentara AS Kabur ke Korut, Kok Bisa Kim Jong Un?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang tentara Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/7/2023) dilaporkan "kabur" ke Korea Utara (Korut). Ia sengaja dan tanpa izin menyeberang dari Korea Selatan (Korsel).
Juru bicara Angkatan Darat AS mengidentifikasi pria tersebut sebagai Travis King. Ia adalah prajurit kelas dua AS, yang baru-baru ini dibebaskan dari pusat penahanan di Seoul.
Sebenarnya, King akan diterbangkan pulang ke AS. Namun ia berhasil kembali ke Korsel, bergabung dengan grup tur ke Zona Demiliterisasi dan berlari melintasi perbatasan yang dijaga ketat ke Korut.
Bagaimana faktanya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Kamis (20/7/2023).
Sosok Travis King dan Kronologi Pelarian
Laporan Associated Press (AP News) menyebut pria berusia 23 tahun itu memang ditempatkan di Korsel. Namun ia menjalani hukuman dua bulan di penjara di sana atas tuduhan penyerangan.
King disebut meninju seorang warga Korsel di sebuah klub September lalu. Ia pun akhirnya didenda 5 juta won (Rp58 juta) karena menyebabkan kerusakan publik dan tidak kooperatif dengan polisi selama penangkapannya.
Menurut laporan dari surat kabar Chosun Ilbo, mengutip sumber hukum, King meneriakkan kata-kata kotor kepada polisi Korsel. Ia pun menendang pintu dan bagian dalam kendaraan polisi.
Seminggu lalu, CBS News melaporkan bahwa King telah dibebaskan. Sebelum lari ke Korut, King sempat dikawal ke bandara di luar Seoul agar dapat naik pesawat menuju Fort Bliss, Texas, AS, untuk menghadapi tindakan disipliner militer.
"Pejabat mengawalnya melalui keamanan bandara, tetapi King entah bagaimana berhasil meninggalkan pengawalan itu dan keluar dari terminal dan kembali ke Zona Demiliterisasi antara Korsel dan Korut," muat media itu.
"Di situlah para pejabat mengatakan King, yang mengenakan pakaian sipil, ikut tur ke desa perbatasan Korea, Panmunjom dan kemudian kabur," tambah media itu.
Melintasi Perbatasan dengan Tawa
Laporan sumber di postingan Facebook mengatakan King sempat tertawa keras saat melewati perbatasan dan kabur ke Korut. Sumber lain bernama Sarah Leslie mengatakan kepada AP bahwa King tampak santai dan hanya menggunakan jeans dan kaos.
"Dia bergerak di akhir tur, menghilang di lorong sempit di antara gedung-gedung biru sebelum tentara yang berjaga di sisi Korsel sempat merespons," bunyi pengakuan sumber.
Posisi King
Selama konferensi pers Selasa, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan para pejabat yakin King berada dalam tahanan Korut. Namun sejauh ini, belum ada kabar resmi dari Korut.
"Saya benar-benar prihatin tentang kesejahteraan pasukan kami," kata Austin.
Di sisi lain, penahanan King menimbulkan tantangan diplomatik baru bagi hubungan panas Washington dan Korut. Kedua negara terus tegang karena sikap keras Pyongyang soal nuklir yang menganggu sekutu AS, Korsel dan Jpang
Bukan yang Pertama
Penahan King di Korut bukan yang pertama. Banyak warga AS telah ditahan Pyongyang selama bertahun-tahun.
Terakhir kali, ini terjadi di 2018 ketika Bruce Byron Lowrance secara ilegal memasuki negara itu dari Tiongkok. Lowrance ditahan selama sebulan sebelum dibebaskan.
Tony Kim, seorang profesor keturunan Korea-Amerika dan Kim Hack Song, mantan politikus Korsel yang juga berkewarganegaraan AS, juga pernah ditahan di 2017. Namun mereka kemudian dibebaskan lebih dari setahun kemudian.
WN Amerika lainnya, Kim Dong Chul, juga telah ditahan sejak 2015. Salah satu penahanan yang paling terkenal adalah penahanan Otto Warmbier pada tahun 2016, seorang mahasiswa AS yang sedang melakukan tur keliling negara.
[-]
-
Kalah Saing! Pantas AS Cabut dari Proyek Kesayangan Jokowi
(sef/sef)
Sentimen: negatif (100%)