Sentimen
Partai Terkait
HEADLINE: Manuver Elite PDIP Pindah Dukungan Capres 2024, Siapa Nyusul?
Liputan6.com Jenis Media: News
DPP PDI Perjuangan akan memanggil Budiman Sudjatmiko usai masa reses DPR berakhir, 15 Agustus 2023. Pimpinan akan meminta penjelasan dari Budiman secara utuh apa maksud dan tujuannya menemui Prabowo Subianto.
"Iya pasti kita panggil, saya pulang dari reses dipanggil. Semua sama, itu aturan berlaku untuk semua anggota partai tanpa kecuali," kata Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun kepada wartawan, Rabu, 19 Juli 2023.
Komarudin menegaskan berpartai memiliki aturan organisasi. Ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres), seluruh kader harus tegak lurus. Tidak boleh ada yang melawan arus.
"Ketika Ibu Megawati memutuskan Ganjar Pranowo, ya pasti kita mendukung partai. Anggota partai seluruh Indonesia pasti juga punya pandangan yang mungkin secara pribadi tidak setuju, tapi konsekuensi sebagai orang partai ya kalau sudah diputuskan semua harus mendukung itu," ujar Komarudin.
"Kalau tidak mau mendukung, mau bebas, ya jangan gabung di PDIP, kan gitu. Kalau di PDIP pasti ada aturan," tegas Komarudin.
Apalagi Budiman Sudjatmiko memiliki kartu tanda anggota PDIP, sehingga tidak bisa seenaknya mendukung calon presiden lain.
"Lah, itu kan memberi dukungan kepada Pak Prabowo, ya sama saja dengan tidak mendukung keputusan ketua umum partai, kan. Ya sudah tidak usah bergabung dengan PDIP kalau tidak mau diatur PDIP," tegas Komarudin.
Budiman Sudjatmiko sendiri menyatakan siap dengan segala konsekuensi atas langkahnya menemui Prabowo Subianto. Dia menegaskan akan menjelaskan semua kepada partai perihal maksud dan tujuannya menemui Prabowo.
"Kalau soal pemanggilan Dewan Kehormatan, tanggal 15 Agustus. Tapi sebelum itu, saya ingin melapor ke pimpinan, Mbak Puan dan Pak Hasto. Tanpa harus menunggu 15 Agustus, saya akan jelaskan," ujar Budiman Sudjatmiko kepada Liputan6.com, Kamis, 20 Juli 2023.
"Nanti saya laporkan ke pimpinan terkait pertemuan dengan Pak Prabowo. Kalau itu dianggap masalah, saya terima konsekuensinya," ucap Budiman.
Meski demikian, Budiman konsisten menegaskan pernyataan sebelumnya, bahwa Prabowo adalah salah satu orang terbaik yang layak memimpin bangsa ini. Indonesia, kata Budiman, membutuhkan persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung. Dan, Prabowo merupakan salah satu kaum nasionalis yang harus didukung.
"Supaya nasionalis menang di 2024. Poinnya saya menyatakan bahwa Pak Prabowo salah satu pemimpin potensial yang memimpin bangsa ini. Dan PDIP harus menyadari itu. Kita tidak bisa mengabaikan itu," ujar Budiman.
"Saya berharap ada pertemuan Pak Prabowo, Ibu Mega dan Pak Jokowi juga. Itu akan lebih asyik untuk kita saksikan. Intinya itu. Bu Mega dan Pak Prabowo ketemu, apalagi ada Pak Jokowi. Itu bagus tuh," tuturnya.
Selain itu, Budiman mengaku, saat ini sudah berkomunikasi dengan beberapa pimpinan, di antaranya Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Djarot Saiful Hidayat. Dari komunikasi itu, kata Budiman, Puan dan Djarot mengapresiasi dan memandang positif pertemuannya dengan Prabowo.
"Mbak Puan sebagai salah satu ketua DPP mengapresiasi. Sementara untuk yang lain belum ada. Pak Djarot mengapresiasi, positive thinking saja menyikapi pertemuan itu. Saya lagi siapkan untuk melapor, lagi cari waktu," ujar Budiman.
Sentimen: positif (99.6%)