PIKIRAN RAKYAT - Pakar komunikasi politik Antonius Benny Susetyo berbicara tentang gagasan orisinal yang sangat penting dimiliki calon presiden (capres) 2024. Menurutnya, gagasan tersebut harus dimiliki masing-masing capres ketimbang sibuk meraih dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Benny mempertanyakan apakah dukungan Jokowi selaku kepala negara lebih penting dari sebuah gagasan yang dibawa calon presiden. Sebab, para bakal calon presiden kecuali dari kelompok oposisi hingga saat ini lebih disibukan mencari simbol dukungan Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas.

“Pertarungan merebut simbol Pak Jokowi apakah sangat efektif untuk mendapat dukungan suara? Ataukah yang lebih penting bagaimana pemimpin-pemimpin calon presiden itu memiliki gagasan yang orisinal, gagasan-gagasan bagaimana mencapai kemajuan?” kata Benny sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Senin, 20 Juli 2023.

Baca Juga: Modus Penipuan Aplikasi Jombingo, Polisi Minta Bantuan Kemendag Selidiki Skema Ponzi

Benny menuturkan saat ini publik lebih banyak dipertontonkan soal manuver calon presiden yang saling berebut mendapatkan simbol dukungan dari Jokowi. Menurutnya, pertarungan politik mereka jadi terasa hampa lantaran tidak adanya konsep inovasi yang bermuara pada pembangunan peradaban politik di tanah air.

Benny berpendapat seharusnya masyarakat disuguhkan sebuah gagasan konkret tentang strategi calon presiden dalam upaya mengatasi stunting, kemiskinan, kesenjangan pendidikan, dan pemerataan kesejahteraan.

“Sehingga, mereka itu mampu memberikan sebuah program perencanaan yang terarah," ujarnya.

Baca Juga: Novel Baswedan: Banyak Pejabat Takut OTT KPK, Kasusnya jadi Pintu Masuk Kasus Besar

Menurut Benny, ada gagasan antarcapres merupakan pertarungan konkret yang sekaligus dapat memberikan pemahaman politik bagi masyarakat. Sebab, pendidikan politik menjadi hal penting agar publik bisa memberikan suaranya secara optimal untuk menentukan masa depan bangsa.

"Pendidikan politik menjadi sarana sangat penting agar publik memiliki kesadaran untuk menentukan masa depan bangsa ini, dibutuhkan sebuah kehati-hatian dan kebijaksanaan, serta kemampuan untuk terus-menerus mampu melihat rekam jejak sang pemimpinnya," tuturnya.

Menurutnya, memilih calon presiden membutuhkan analisa sosial yang tajam dalam rangka membedah prestasi, rekam jejak politik, pencapaian, emosional hingga kematangan psikologi. Sehingga, kata dia, pemegang hak suara dapat menentukan pemimpin nasional secara rasional.

Dia meminta agar masyarakat memanfaatkan hak suaranya secara cermat dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden. Sehingga diharapkan capres dan cawapres terpilih bisa bekerja sesuai tuntutan zaman.

“Rakyat harus berpikir dengan hati-hati dan sungguh-sungguh untuk mencari pemimpin yang benar-benar mendekati sesuai dengan konteks zamannya dan pemimpin itu yang akan mengantarkan Indonesia pada pintu gerbang peradaban," ucap Benny.***