Mutiul Alim | Kamis, 20/07/2023 14:19 WIB

Perdana Menteri India, Narendra Modi (Foto: Abhishek Chinnappa/Reuters)

New Delhi, Jurnas.com - Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk dugaan pelecehan seksual di negara bagian Manipur timur laut. Dia menyebut pelanggaran tersebut sebagai hal yang memalukan.

Dalam video yang muncul di media sosial, dua perempuan diarak telanjang di jalanan Manipur, setelah apa yang dikatakan penduduk kota di video itu sebagai pemerkosaan geng.

Setidaknya 80 orang tewas dan lebih dari 40.000 telah meninggalkan rumah mereka sejak bentrokan pecah di Manipur pada awal Mei antara kelompok etnis.

Polisi negara bagian telah melakukan penangkapan pertama dalam kasus tersebut, Kepala Menteri Manipur Biren Singh mengatakan di Twitter, tanpa menyebutkan berapa banyak orang yang ditangkap.

"Penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan dan kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," kata Singh dikutip dari Reuters pada Kamis (20/7).

Pengadilan tertinggi India menyampaikan terganggu dengan gambar-gambar itu dan meminta pemerintah menangkap para pelaku dan memastikan insiden serupa tidak terulang.

"Dalam demokrasi konstitusional hal itu tidak dapat diterima," kata Ketua Mahkamah Agung India DY Chandrachud.

Modi mengatakan insiden itu memenuhi hatinya dengan kesedihan dan kemarahan. "Masyarakat sipil mana pun harus malu karenanya," katanya menjelang sidang parlemen.