Jokowi menyampaikan ada sejumlah isu yang menjadi perhatian. Selain ingin proyek BTS Kominfo selesai, Jokowi ingin masalah seperti kedaulatan data, Artificial Intelligence, frekuensi, maupun satelit bisa segera ditangani.

Ia mengaku akan membentuk satgas meski sudah melantik menteri maupun wakil menteri di Kominfo. Akan tetapi, Jokowi belum mengungkapkan siapa yang memimpin satgas tersebut.

"Belum. nanti dengan pak menteri dengan pak wamen akan kita bicarakan," kata Jokowi.

Jokowi tidak memungkiri bahwa permasalahan keamanan data juga akan menjadi perhatian pemerintah. Ia mengaku sudah mempersiapkan masalah tersebut. Ia pun ingin masalah tersebut selesai, termasuk soal e-commerce.

"Seperti tadi saya sampaikan semuanya bisa dikejar, dipercepat, semuanya, sehingga sudah ada wamen pun kita tambah satgas karena itu, karena setelah saya detailkan persoalan-persoalan yang ada di dalam bukan persoalan yang mudah. E-commerce yang sekarang ini kecepatan perubahannya sangat cepat banget," tutur Jokowi.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengaku pemerintah saat ini belum membentuk satgas. Akan tetapi satgas itu akan segera dibentuk demi mempercepat perkembangan teknologi dan informasi komunikasi.

"Intinya satgas percepatan pemanfaatan TIK. Jangan sampai kalah cepat dengan perkembangan TIK yang ada, baik infrastruktur maupun regulasi," jelas Bey, Senin.

Dalam keterangan terpisah, Menkominfo Budi Arie mengaku belum membahas detail soal satgas. Ia memastikan akan patuh dengan arahan Jokowi selaku presiden. "Itu nanti pokoknya kita ikuti apa yang diperintah presiden. Karena enggak ada kita menteri punya visi misi," terangnya.

Jokowi resmi melantik Ketua Umum relawan Projo, Budi Arie Setiadi menjadi Menkominfo pengganti Johnny G. Plate. Plate diketahui tersandung kasus dugaan korupsi proyek BTS. Sebelum menjabat Menkominfo, Budi Arie merupakan Wamendes PDTT. Jokowi juga melantik wartawan senior Nezar Patria menjadi Wakil Menkominfo.